WahanaNews.co, Jakarta - Indonesia siap menjadi produsen elektronik rumah tangga terbesar kedua setelah Tiongkok. Peluang ini semakin terbuka lebar jika rencana Hamilton Beach untuk memindahkan pusat produksi dari Tiongkok ke Indonesia dapat segera terwujud.
Hal ini mengemuka pada pertemuan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bara Krishna Hasibuan dengan Presiden Hamilton Beach Brand Scott Tidey di Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu, (9/10). Pertemuan dilakukan di sela rangkaian gelaran Trade Expo Indonesia yang dilaksanakan pada 9--12 Oktober 2024.
Baca Juga:
Kemendag Ekspose Hasil Pengawasan Produk Tekstil Rp90 Miliar
"Kementerian Perdagangan mendukung rencana Hamilton Beach untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat produksi produk elektronik rumah tangga terbesar setelah Tiongkok," ungkap Bara.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dengan Presiden Hamilton Beach pada 25 Mei 2023 di Detroit, Amerika Serikat. Pada pertemuan tersebut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Hamilton Beach dengan PT Borine Technology Indonesia senilai USD 50 juta.
"Hamilton Beach merasa puas dengan kualitas produk elektronik Indonesia. Oleh sebab itu, Hamilton Beach akan meningkatkan komitmen pembelian produk Indonesia menjadi USD 100 juta per tahun. Ini sejalan dengan strategi diversifikasi yang dilakukan Hamilton Beach dalam rangka
mempertahankan pangsa pasarnya sebagai merek terbesar di kawasan Amerika Utara," papar Bara.
Baca Juga:
Wamendag Roro Dorong Indonesia-Canada CEPA Hasilkan Kesepakatan Substansial
Sementara Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Dhonny Yudho Kusuma menjelaskan, saat ini Hamilton Beach mulai mengalihkan negara pemasok produk elektroniknya dari Tiongkok ke negara kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang akan menjadi salah satu tempat produksi utama. Proses pengalihan tersebut telah berlangsung sejak 2023.
Keputusan pengalihan pusat produksi ke Indonesia ini juga diikuti beberapa perusahaan pesaing Hamilton Beach.
“Salah satu faktor yang mendukung pengalihan tersebut di antaranya infrastruktur Indonesia yang memudahkan pelaku usaha untuk mendapat bahan baku dan melakukan ekspor. Selain itu, Indonesia masih mendapat fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dengan lebih dari 3500 produk mendapatkan tarif 0 persen di bawah GSP. Ini menjadi daya saing produk Indonesia, khususnya untuk ekspor tujuan kawasan Amerika Utara,” tandas Dhonny.