WahanaNews.co | Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk menjalankan aksi kontribusi pada negara, sebagai bentuk bayar utang kepada negara.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat memberi arahan kepada para penerima beasiswa LPDP. Dia juga mengatakan bahwa beasiswa LPDP bersumber dari uang negara, tepatnya melalui APBN.
Baca Juga:
Menkeu: Kemenkeu Dukung dan Berikan Bantuan Maksimal Kepada Seluruh K/L pada KMP
Oleh karena itu, secara tidak langsung mahasiswa-mahasiswa yang mendapat beasiswa berutang kepada negara.
"Karena Anda penikmat anggaran belanja negara, saya harap Anda menyadari bahwa Anda dibiayai negara. Oleh karena itu Anda berutang kepada negara kita," kata Sri Mulyani, Rabu (29/9/2021).
Diketahui, tercatat sekitar 500-an mahasiswa yang mendapatkan LPDP dan memulai studinya di berbagai tempat mulai di kampus dalam negeri hingga luar negeri.
Baca Juga:
Sri Mulyani Minta Pemangkasan 50% Anggaran Perjalanan Dinas, Ini Instruksinya
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebut utang yang dimaksud bukan berarti harus dibayar dengan uang. Namun dengan prestasi hingga berkontribusi pada kemajuan negara.
"Tidak dibayar dengan uang memang. Bisa dibayar dengan reputasi dan prestasi, atau bahkan nanti cara anda berkontribusi terhadap Republik Indonesia ini," kata Sri Mulyani.
"Orang yang mendapatkan LPDP, di kepala dan hatinya adalah saya akan memberikan apa, bukan habis ini saya dapat keuntungan apa," lanjutnya.
Salah satu yang diinginkan Sri Mulyani adalah, para penerima beasiswa LPDP mampu membantu Indonesia keluar dari jebakan negara dengan penghasilan menengah.
Sri Mulyani menambahkan, setelah menyelesaikan studi langsung berkontribusi kepada negara sesuai talenta masing-masing.
Bahkan, kata Sri Mulyani, seluruh penerima beasiswa LPDP punya tanggung jawab besar untuk membawa Indonesia ke level top of the top.
"Karena Anda sukses jadi orang pilihan dan bekerja dengan baik, Anda harus ingat punya tanggung jawab besar untuk bawa Indonesia ke level top of the top," pungkasnya. [qnt]