WahanaNews.co | Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) semakin lama dinilai semakin menarik, lantaran harga yang makin murah dan tersedianya berbagai fasilitas pembiayaan untuk infrastruktur EBT.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Iswahyudi menyampaikan, berdasarkan IRENA Renewable Power Generation Cost in 2020, biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga (PLT) EBT mengalami penurunan cukup signifikan secara global selama 10 tahun terakhir.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
“Biaya operasi PLT EBT baru terutama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) lebih murah dan dapat bersaing dengan PLTU batu bara skala 800MW existing,” kata Hendra Iswahyudi dalam webinar “Siapkah Indonesia Menuju Transisi Energi”, Sabtu (5/2/2022).
Dari sisi pembiayaan, berbagai fasilitas juga tersedia. Mulai dari swasta; Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau public-private partnership (PPP); swasta – BUMN/BUMD penyertaan modal negara (PMN), joint venture (swasta–BUMN/BUMD) serta APBN/APBD.
Berbagai fasilitas fiskal juga disediakan, antara lain tax holiday, tax allowance, fasilitas bea impor, hingga insentif untuk biofuel oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Pemerintah Indonesia sendiri menargerkan bauran EBT menjadi 23% pada 2025. Upaya pengembangan EBT menurutnya juga perlu dipercepat, mengingat sampai dengan 2021 bauran EBT baru 11,5%.
"Strategi yang dijalankan pemerintah untuk mempercepat bauran EBT antara lain penyelesiaan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang harga EBT, penerapan Peraturan Menteri ESDM terkait PLTS Atap, mandatori bahan bakar nabati, pemberian insentif fiskal dan non-fiskal untuk EBT, kemudahan perizinan berusaha, serta mendorong demand ke arah energi listrik misalnya mobil listrik, kompor listrik dan electrifying lifestyle lainnya," jelas Hendra. [qnt]