Baterai tersebut terletak di lantai tengah mobil karena platformnya serupa dengan Omoda 5.
Dalam keterangan Chery, baterai tersebut tahan terhadap tusukan benda tajam, lebih stabil terhadap suhu panas, dan bisa terendam air hingga kedalaman 45 cm.
Baca Juga:
RI Bakal Diincar Dunia di 2040, Ini Alasannya
Karena ground clearance SUV pelahap seterum itu 190 mili meter, dianggap sudah cukup tinggi untuk melindungi baterai, ditambah lapisan plat baja yang diklaim kuat untuk melindungi dari benturan keras.
Pengujian baterai yang dijelaskan dalam keterangan Chery, yaitu tahan terhadap tusukan benda tajam, dan lebih stabil jika terpapar suhu panas, dan bisa terendam air setinggi 45 cm. Lalu jika rusak, berapa biaya yang perlu dikeluarkan konsumen?
“Saat ini sparepart Omoda E5 sudah tersedia 90 persen di Indonesia, termasuk baterai, motor listrik, dan lain-lain. Harga baterainya sendiri Rp230 jutaan,” ujar Head of Brand Department PT CSI, Rifkie Setiawan, melansir VIVA, Rabu (26/6/2024).
Baca Juga:
Kepala BRIN Sebut Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Belum Matang
Sebelumnya Rifkie menjelaskan, bahwa baterai LFP memiliki bahan katoda yang terbuat dari besi fosfat, yang tidak berbahaya bagi kesehatan, dan lingkungan. Lalu lebih aman karena tahan panas, dan tidak mudah meledak.
“Keunggulan lain baterai ini seperti pelepasan panas yang lambat, produksi panas yang rendah, suhu awal tinggi untuk reaksi eksotermik, dan kemampuan untuk tidak melepaskan oksigen saat rusak,” tuturnya.
Artinya harga baterai Chery Omoda E5 hampir 50 persen dari harga mobilnya, serupa dengan mobil listrik lainnya yang sudah beredar di Indonesia.