WahanaNews.co, Jakarta – Demi memenuhi kebutuhan bahan baku baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) Indonesia diramal akan menjadi incaran Dunia. Hal itu lantaran pasar nikel Dunia diperkirakan akan mengalami defisit tahun 2040.
Berdasarkan bahan paparan Holding BUMN pertambangan MIND ID, produksi nikel global diperkirakan hanya mencapai 2 juta metrik ton pada 2040. Sementara permintaannya pada periode tersebut diramal dapat mencapai 4 juta metrik ton.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Buka Suara, Soal Tudingan AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel RI
Artinya masih terdapat kekurangan pasokan sebesar 2 juta metrik ton pada periode tersebut. Nah, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang akan menjadi rujukan pencarian nikel Dunia.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan, pihaknya telah memiliki roadmap terkait pengelolaan mineral strategis dan kritis di Indonesia. Terutama yang mempunyai kegunaan untuk mendongkrak perekonomian nasional.
Menurut dia, untuk saat ini pihaknya tidak ingin menguasai seluruh komoditas mineral strategis yang ada. Namun, MIND ID hanya akan fokus pada mineral yang mendukung pada ekosistem baterai kendaraan listrik.
Baca Juga:
Balai Kemenperin di Makassar Dukung Pemerataan Ekonomi Wilayah Timur
"Kita gak mau mineral strategis semua kita kuasai, hanya yang penting dan mendukung ekosistem EV battery," kata dia dalam acara CNBC Indonesia MINDialogue" di Jakarta, dikutip Senin (24/06/2024).
Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Bahkan, cadangan sumber daya alam di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.
Sebagai contohnya adalah nikel: harta karun milik Indonesia ini menjadi yang terbesar di dunia. Adapun secara keseluruhan, Indonesia menyumbang produksi nikel 40% di dunia.