Pada Selasa (23/8), sajian data aktivitas manufaktur AS mencetak pelemahan di Agustus. Selain itu, data penjualan rumah di AS mengalami penurunan signifikan 12,6% secara bulanan pada Juli.
Aktivitas bisnis di sektor swasta AS juga turun pada Agustus 2022. Bahkan, penurunan bisnis ini tercepat sejak 15 bulan terakhir atau Mei 2020 lalu.
Baca Juga:
Peretas Klaim Bobol Komputer Kementerian Pertahanan Israel, Ambil Informasi Sensitif
"Data-data tersebut semakin mempertebal ketakutan investor akan perlambatan ekonomi AS. Investor tentu akan menjauhi pasar aset berisiko, termasuk saham dan kripto ketika prospek ekonomi diramal mendung." jelas Afid.
Menanti Sinyal Kebijakan The Fed
Baca Juga:
6 Tips Cara Trading Bitcoin untuk Pemula, Dijamin Untung!
Investor kripto melihat data ekonomi baru tersebut bisa saja menuntun bank sentral AS, The Fed untuk berpikir ulang mengerek suku bunga acuannya dengan agresif. Oleh karenanya, mereka wait and see tidak melakukan aksi akumulasi.
Investor juga mengantisipasi pertemuan akbar The Fed di Jackson Hole pada akhir pekan ini. Mereka mempertahankan kewaspadaan menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Jumat (26/8) tentang arah bank sentral pada kebijakan moneter September mendatang.
"Mengingat hal tersebut, pekan ini akan menyulitkan gerak kripto untuk reli. Volatilitas dapat dengan mudah naik, baik sebelum, selama atau setelah simposium selesai," kata Afid.