Selain kontribusi ke pasar ekspor, Menperin juga mengapresiasi bahwa TMMIN telah memiliki tingkat penggunaan komponen lokal (local purchase) mencapai 80 persen dengan melibatkan total 116 supplier lokal, dengan 11 supplier di antaranya merupakan pemasok baru.
Menperin menambahkan, Kemenperin berupaya menunjukkan kemampuan sektor industri dalam menciptakan produk-produk untuk sebuah konteks besar yang disebut dengan green mobility.
Baca Juga:
Dukung Industri Berkelanjutan, Balai Kemenperin di Ambon Miliki Lab Uji Terakeditasi
Hal ini didukung dengan Indonesia yang banyak sekali critical minerals yang merupakan bahan baku dari baterai electric vehicle (EV). Karenanya, pemerintah memprioritaskan pengembangan kendaraan EV berbasis baterai, serta mempercepat pembentukan ekosistem EV berbasis baterai. “Dengan industri yang terus berinovasi, konsumen juga diuntungkan dengan transisi menuju green mobility,” katanya.
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menyampaikan bahwa produksi Yaris Cross merupakan bagian dari komitmen Toyota Indonesia untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi dengan memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen.
“Yaris Cross buatan Indonesia dengan kandungan lokal 80% baik versi bensin maupun HEV juga ditujukan untuk pasar ekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Asia, sehingga kami berharap dapat juga memberikan kontribusi ekonomi bagi bangsa Indonesia,” ujarnya. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Selasa (13/6). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.