WahanaNews.co | Layanan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) bisa membantu 31 pabrik pupuk milik PT Petrokimia Gresik mereduksi emisi karbon.
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih mengatakan, perusahaan telah membeli REC dari PLN pada tahun ini untuk menambah daya listrik baru 2,5 megawatt (MW) dari total kebutuhan energi Petrokimia Gresik sebesar 75 MW.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
"Sumber listrik dari REC ini berbeda, karena menggunakan energi terbarukan. Biaya REC ini juga relatif kompetitif," kata Digna kepada Bisnis pada Senin (3/10/2022).
Menurutnya, dengan pembelian REC dari PLN ini perusahaan bisa mengurangi CO2e setiap bulannya. Selain itu, pembelian REC dari PLN merupakan bagian dari upaya perusahaan memperhatikan isu lingkungan di pabrik.
"Kami sangat mendukung energi terbarukan, kami juga mendukung target pemerintah untuk net zero emission pada 2060," ungkapnya.
Baca Juga:
PLN Butuh Dana Rp10.953 Triliun demi Net Zero Emission 2060
Petrokimia Gresik juga menjalankan sejumlah program pengurangan emisi karbon seperti dengan substitusi energi, pengembangan tim yang khusus menangani pengurangan emisi, serta peta jalan menuju net zero emission.
Akan tetapi, Digna mengakui saat ini porsi penggunaan energi terbarukan untuk operasional Petrokimia Gresik masih jauh dari target.
"Dari kebutuhan listrik 75 MW, hanya 3 persen saja yang sudah menggunakan energi terbarukan dari PLN. Kami targetkan sampai akhir tahun depan sudah 7-8 persen," ujarnya. Ia juga mengatakan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan energi terbarukan, terutama soal komponen utama yang masih cukup mahal.
"Perlu penyimpanan baterai, sedangkan baterai biayanya masih mahal. Jadi kami harap ke depan harga baterai lebih kompetitif lagi," ujarnya.
Meski begitu, Petrokimia Gresik optimis bisa mengurangi emisi karbon dengan sejumlah cara, salah satunya melalui REC ini. Diketahui, REC dari PLN ini memang semakin diminati perusahaan. Terbaru, REC dari PLN dipakai oleh industri makanan dan bioteknologi asal Korea Selatan yakni PT Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan serta PT Cheil Jedang Indonesia Site Jombang.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa (UID) Jawa Timur, Lasiran mengatakan, melalui REC pelanggan akan mendapat pengakuan dunia internasional bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan energi terbarukan.
Menurutnya, di Jawa Timur, hingga Agustus 2022 sebanyak 22 pelanggan telah dipasok dengan green energy melalui pembelian 155.443 unit REC.
Melalui REC, pelanggan juga memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional, serta tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
“Melalui pasokan energi bersih ini, pelanggan juga bisa lebih berfokus untuk peningkatan operasional perusahaan,” imbuh Lasiran. [qnt]