WahanaNews.co | Kopi saset Torabika ternyata sudah sangat terkenal dan menjadi ikon di Yordania bersama dengan sejumlah produk serupa asal Indonesia seperti Good Day dan Nescafe.
Di negara itu pula, permen Kopiko dan kacang Mayasi diakui sebagai produk berkualitas tinggi dan merajai pasar makanan ringan.
Baca Juga:
Prabowo Bahas Kondisi Gaza dalam Pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah II
Di balik kesuksesan produk asal Tanah Air tersebut, terdapat Jozor Al Malayo for Import & Export Co yang menjadi pengimpornya.
“Kami mengimpor kacang Mayasi dari Indonesia sejak lebih dari 20 tahun dan sekarang di Yordania, orang menyebutnya kacang lapis Mayasi. Ini ada di semua negara Arab,” jelas Wasfi Bushnaq, pendiri Jozor Al Malayo.
Kisah sukses ini berawal dari kunjungan perdana Wasfi Bushnaq ke Indonesia pada 1993, khususnya ke Jakarta dan Surabaya.
Baca Juga:
Pratinjau Pertandingan Indonesia U23 vs Yordania U23: Momen untuk Mencetak Sejarah
Dalam kunjungan itu, dia pun optimistis bahwa kualitas dan rasa produk Indonesia bisa menjadi unggulan di Yordania.
“Karena produknya sangat bagus dan percaya bahwa itu akan memiliki pasar yang bagus di masa depan… Berkualitas tinggi, memiliki rasa yang baik dan unik. Produk Indonesia punya karakter tersendiri,” ujarnya.
Jozor Al Malayo for Import & Export Co pun berdiri dengan nama perusahaan yang terinspirasi oleh negara Indonesia.
Pada tahun yang sama, perusahaan membuat pesanan pertamanya dalam skala kecil sebanyak satu kontainer (20 feet).
Upaya Wasfi Bushnaq itu mendapatkan respons positif.
Produk Indonesia yang dipasarkannya diterima dengan baik di Yordania.
Oleh karena itu, Wasfi Bushnaq memutuskan untuk memasok lebih banyak produk dari sejumlah kota Indonesia, termasuk menggandeng produsen berskala besar seperti Grup Kapal Api dan PT Mayora Indah Tbk yang transaksinya kemudian terus meningkat dari tahun ke tahun.
Jozor Al Malayo hingga saat ini telah mengimpor 16 jenis produk makanan Indonesia untuk dipasarkan di Yordania dan diekspor kembali ke negara tujuan lain.
Sejak 2016 hingga 2020, perusahaan telah mengimpor tidak kurang dari 1.628 kontainer produk dari Indonesia dengan yang terbesar tercatat pada 2020 sebanyak 450 kontainer.
Perusahaan pun telah menjalin perdagangan dengan banyak mitra di Indonesia termasuk PT Mayora Indah Tbk, PT Sinar Sosro, PT Manohara Asri, PT ABC President Indonesia, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, dan PT Yang Karya Abadi.
Beberapa kontrak juga sedang dalam proses negosiasi, termasuk dengan PT Keno, OT, dan Dua Kelinci.
Jozor Al Malayo bahkan telah melakukan pembahasan dengan PT ABC President Indonesia terkait rencana pembukaan pabrik Mie ABC di kota Amman, Yordania.
Impor Kerajinan
Tak hanya fokus pada impor makanan dan minuman.
Pada 2006, Wasfi Bushnaq membuka show room untuk semua produk Indonesia, termasuk kerajinan tangan dari Indonesia, batik, seni bambu dan kayu, sehingga warga Yordania mengenal produk tradisional Indonesia.
Dia pun mengunjungi banyak tempat di Indonesia, seperti Jakarta, Cirebon, Surabaya, Bali, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Jepara dan kota lainnya untuk menemukan dan membeli banyak kerajinan tangan dan mencoba membeli dari pabrik secara langsung.
Secara total, nilai pembelian atau impor Jozor Al Malayo pada 2020 mencapai Rp 41,1 miliar (FOB) tumbuh 7,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pangsa pasar Jozor Al Malayo Company terhadap ekspor Indonesia ke Yordania pada tahun itu mencapai 3,41%.
Jozor Al Malayo pun berencana untuk terus meningkatkan impor produk dari Indonesia.
Setelah mencapai 450 kontainer dengan kapasitas 40 feet pada 2020, perusahaan menargetkan impornya mencapai 470 kontainer dengan kapasitas 40 feet, serta melonjak menjadi 600 kontainer dengan kapasitas serupa pada 2022.
Untuk mendukung target itu, perusahaan akan mengirimkan stafnya setiap tahun untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) dan menjajaki pembelian lebih banyak produk dari berbagai pemasok.
Jozor Al Malayo juga aktif dalam berbagai pameran terutama untuk memperkenalkan kualitas produk Indonesia.
“Makanan adalah tentang kualitas dan rasa. Jadi, kami mencoba untuk membuat semakin banyak orang untuk mencoba produk Indonesia,” ungkap Wasfi Bushnaq.
Dengan loyalitas yang ditunjukkannya, Jozor Al Malayo tercatat sebagai salah satu penerima Penghargaan Primaduta (Primaduta Award) tahun 2021.
Penghargaan Primaduta merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kepada para pembeli mancanegara atas dukungan dan loyalitasnya, secara berkesinambungan membeli produk Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun. [dhn]