WahanaNews.co, Tangerang -Kementerian Perdagangan menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun
(FGD) internal bertema “Pemetaan Inisiatif Isu-Isu Lingkungan di Kementerian Perdagangan:
Volume 2” pada Rabu (3/4) di Tangerang, Banten.
FGD tersebut digelar untuk meningkatkan pemahaman pegawai Kemendag terkait isu-isu lingkungan yang semakin kompleks di sektor
perdagangan, terutama dalam perdagangan internasional. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari FGD pada Desember 2023 lalu.
Baca Juga:
RI Dorong Kontribusi Perdagangan untuk Capai Pembangunan Berkelanjutan
“Kita perlu mengetahui secara persis posisi Kementerian Perdagangan terkait isu lingkungan dan menyiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan di unit kerja masing-masing. Selain itu, kita perlu menyiapkan batu pijakan untuk Kemendag dalam mengawal perdagangan hijau,” kata Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Fajarini Puntodewi saat membuka FGD.
FGD tersebut dipandu Kepala Biro Advokasi Perdagangan Kemendag Nugraheni Prasetya Hastuti. Nugraheni menyampaikan, pemetaan terhadap inisiatif isu lingkungan di sektor perdagangan menjadi respons atas masifnya penggunaan isu lingkungan dalam kebijakan perdagangan negara-negara mitra.
“Kita butuh identifikasi yang komprehensif dalam memahami berbagai pelaksanaan tugas dan
fungsi pemerintah di bidang perdagangan yang berdampak pada lingkungan, baik sebagai objek yang perlu dilindungi maupun sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi,” kata Nugraheni.
Baca Juga:
Tampil di Designed Giftionery Taiwan, Produk Dekorasi Rumah Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp4,73 Miliar
Hadir sebagai narasumber yaitu Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional Novia Widyaningtyas. Novia menyampaikan, arah kebijakan lingkungan Pemerintah Indonesia yang menekankan pada isu perubahan iklim sudah tidak dapat dihindari.
Untuk menghadapi isu tersebut, perlu pesan yang tepat dan strategis. Selain
itu, Indonesia perlu menyampaikan kepada dunia sejumlah langkah strategis yang telah ditempuh untuk beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim sebagai negara kepulauan besar dengan keanekaragaman hayati yang besar.
Langkah strategis ini ditempuh bersamaan dengan upaya-
upaya pembangunan untuk meningkatkan performa ekonomi dan sosial Indonesia.