WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) menyambut baik peran Jakarta sebagai kota tuan rumah penyelenggaraan pameran makanan dan minuman internasional SIAL Interfood ke-24 tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dalam sambutannya pada pembukaan pameran SIAL Interfood ke-24, Rabu (8/11) di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta. Pameran SIAL Interfood di Jakarta akan berlangsung pada 8-11 November 2023.
Baca Juga:
Wamendag Sebut Pasar Indonesia Punya Peluang Besar di Amerika Latin
“Pemilihan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara SIAL Interfood merupakan bentuk pengakuan bahwa Tanah Air kita memiliki potensi industri produk makanan dan minuman yang
diperhitungkan di kancah global. Selain Jakarta, SIAL Network juga menggelar pameran serupa di beberapa kota bisnis di dunia,” kata Didi.
Pada penyelenggaraan SIAL Interfood ke-24 kali ini, Kemendag membangun paviliun di Hall B2 nomor G-005 untuk menampilkan produk-produk makanan dan minuman olahan dari sepuluh usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor yang telah melalui proses kurasi.
Produk yang dipamerkan pada Paviliun Kemendag diharap dapat menarik minat para calon pembeli untuk selanjutnya menjalin kontrak bisnis dan mendorong peningkatan ekspor nonmigas Indonesia.
Baca Juga:
Indonesia Dukung Mitigasi dan Strategi Perdagangan menghadapi Perubahan Iklim
Kemendag juga menghadirkan stand Informasi Ekspor. Para pengunjung dan peserta pameran dapat memperoleh informasi terkait teknis ekspor, berbagai pameran, penggunaan platform ekspor InaExport, serta berbagai fasilitasi pengembangan ekspor seperti pemenuhan sertifikasi, pengembangan produk, dan pengembangan desain.
Produk-produk Indonesia masih diminati dan dibutuhkan konsumen global, dan salah satunya adalah produk makanan serta minuman olahan. Saat ini produk makanan dan minuman olahan menjadi salah satu produk ekspor unggulan Indonesia yang tumbuh 7,57 persen dalam lima tahun terakhir (2018-2022).
Total nilai ekspor makanan dan minuman olahan Indonesia pada 2018 adalah USD 4,00 miliar dan menjadi USD 5,26 miliar pada 2022. Produk yang paling banyak meraih pangsa pasar dunia yaitu hasil laut seperti udang, tuna, kepiting; bahan makanan siap masak; wafel dan wafer; pasta; biskuit; ekstrak kopi; dan bumbu saus.