Pada April ini, ekspor seluruh sektor mengalami pelemahan secara bulanan (MoM). Ekspor sektor pertambangan turun sebesar 7,84 persen, sektor industri pengolahan (21,50 persen), dan sektor pertanian (22,56 persen).
Beberapa produk ekspor nonmigas yang mengalami penurunan terdalam pada April 2023 dibanding bulan sebelumnya (MoM) antara lain logam mulia, perhiasan/ permata (HS 71) turun 52,30 persen, barang dari besi dan baja (HS 73) 39,21 persen, mesin dan peralatan mekanis (HS 84) 37,27 persen, kendaraan dan bagiannya (HS 87) 34,16 persen, serta tembakau dan rokok (HS 24) turun 33,24 persen.
Baca Juga:
Apresiasi Importir AS, Pemerintah Indonesia Serahkan Primaduta Award 2024
Di tengah pelemahan ekspor April 2023, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang masih mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya (MoM). Produk tersebut diantaranya bijih, terak, dan abu logam (HS 26) naik 26,16 persen, bahan kimia anorganik (HS 28) 9,96 persen, serta pulp dari kayu (HS 47) 3,86 persen.
Dari sisi mitra dagang utama, beberapa negara tujuan ekspor utama Indonesia juga turut mengalami penurunan pada April 2023 dibanding bulan sebelumnya. Negara utama tujuan ekspor nonmigas tersebut diantaranya Tiongkok dengan nilai ekspor USD 4,62 miliar turun 18,49 persen, Amerika Serikat dengan nilai USD 1,57 miliar (turun 19,98 persen), dan India dengan nilai USD 1,54 miliar (turun 9,15 persen).
Sementara negara mitra yang mengalami penurunan ekspor nonmigas terbesar pada April 2023 dibanding bulan sebelumnya (MoM), antara lain Swiss turun 58,06 persen, Rusia (51,68 persen), Mesir (43,18 persen), Singapura (35,98 persen), dan Brasil (22,38 persen).
Baca Juga:
Kopi Indonesia Dipamerkan dengan Konsep Lounge dalam Seoul International Café Show ke-23
Di sisi lain, di tengah penurunan tersebut terdapat beberapa negara tujuan ekspor nonmigas yang masih mengalami peningkatan. Negara tersebut antara lain Pakistan naik 74,86 persen, diikuti Jerman (23,72 persen), Turki (18,97 persen), Belanda (4,28 persen), dan Spanyol (2,36 persen).
Ditinjau dari kawasan, pelemahan ekspor terbesar terjadi ke beberapa kawasan seperti Afrika Utara turun 45,12 persen, Eropa Timur (41,65 persen), dan Amerika Tengah (37,03 persen). Adapun kawasan yang masih mengalami penguatan ekspor nonmigas yakni Afrika Tengah yang naik 20,12 persen.
Secara kumulatif, total ekspor selama periode Januari-April 2023 mencapai USD 86,35 miliar, turun 7,61 persen dibanding periode yang sama 2022 (YoY). Penurunan tersebut disebabkan ekspor sektor nonmigas yang terkontraksi 8,61 persen sementara ekspor migas naik 11,34 persen.