WahanaNews.co | Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan kerja sama internasional perlu terus diperkuat untuk mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Di tengah kondisi perdagangan global yang terfragmentasi perlu adanya penguatan strategi kerja sama yang komprehensif, baik antara Indonesia dan Australia, maupun dengan kawasan,” kata Edi Prio Pambudi, usai pertemuan dengan Ekonom Australian National University Profesor Peter Drysdale, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Jumat (23/06/33).
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Sekjen PBB António Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilateral di Brasil
Edi menyampaikan bahwa kunci untuk mencapai konektivitas antarnegara di suatu wilayah adalah integritas dan penghormatan pada perbedaan.
Keduanya dapat mendorong penciptaan komunitas ekonomi global yang menghubungkan masyarakat antar negara, perdagangan barang, serta perdagangan jasa antarnegara.
Adapun pertemuan tersebut dimaksudkan untuk saling bertukar pandangan terkait arah perdagangan global ke depan serta implikasinya terhadap perekonomian Indonesia dan kawasan.
Baca Juga:
RI-Selandia Baru Tegaskan Komitmen untuk Tingkatkan Kerja Sama Kedua Negara
Dalam pertemuan tersebut, Deputi Edi juga menyebutkan peran Pemerintah Indonesia dalam mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan dalam perekonomian global.
"Pemerintah membuat berbagai kontribusi signifikan untuk mengembangkan arah ekonomi global Indonesia yang komprehensif dan berkelanjutan, serta terus memperkuat kerja sama dengan mitra internasional dalam mewujudkan visi kesejahteraan global," katanya pula.
Menanggapi hal tersebut, Peter menegaskan bahwa di tengah disrupsi perdagangan global, setiap negara memprioritaskan untuk terus mempromosikan keterbukaan perdagangan karena menghasilkan efisiensi dan peningkatan daya saing.
"Begitu pula dalam perundingan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang sedang berlangsung, negara anggota harus memastikan IPEF tetap terbuka terhadap perekonomian global dan tetap selaras dengan ASEAN Outlook on Indo-Pacific," katanya pula.
Peter juga menyampaikan masukan untuk Indonesia bahwa kunci utama untuk menghasilkan kebijakan yang efektif dan efisien serta berdampak signifikan bagi kemajuan perekonomian Indonesia di kancah internasional adalah kebijakan yang memperkecil kesenjangan antara aksi dan strategi kebijakan.
"Upaya memperkecil kesenjangan tersebut dapat dilakukan melalui review kebijakan secara komprehensif," katanya lagi.[sdy]