Hingga saat ini Pandemic Fund tersebut telah terkumpul sebesar USD1,57 miliar yang berasal dari 25 kontributor dari 22 negara dan 3 lembaga filantropis. Dalam Pandemic Fund tersebut, Indonesia juga memberikan komitmen kontribusi sebesar USD50 juta yang akan dibayarkan dalam 5 tahun ke depan, dan saat ini sedang melakukan proses pembayaran tahap pertama di tahun 2023.
Pendirian Pandemic Fund tersebut memperkuat arsitektur kesehatan global karena dapat diakses oleh negara-negara miskin dan berkembang, termasuk Indonesia, dengan mengajukan proposal penggunaan dana yang menggunakan instrumen hibah.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Pada pertengahan Mei 2023, Indonesia mengajukan proposal “Strengthening the Capacity of Regional Health Surveillance in Indonesia and Southeast Asia (SCORES) One Health Proposal” dengan jumlah USD59,8 untuk penguatan surveilans penyakit dan peringatan dini yang komprehensif, peningkatan sistem laboratorium, dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip, Ketua Program Studi Hubungan Internasional Undip, pengajar, dan mahasiswa Departemen Hubungan Internasional Undip. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Selasa (6/6). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.