“Misalnya di suatu tempat dipersepsikan rawan bencana sehingga wisatawan tidak akan datang. Perlu kepandaian dalam mengatur strategi komunikasi yang tepat untuk mengatasi persepsi tersebut. Karena pariwisata tidak hanya tentang pemandangan indah tapi juga tentang keselamatan. Dan pemangku kepentingan perlu memahami hal ini," kata Fadjar.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin menjelaskan langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam menangani krisis pariwisata di Yogyakarta. Di antaranya melalui kegiatan pra krisis, koordinasi dengan pemerintah daerah termasuk pelatihan dan pendampingan, hingga pemanfaatan media sosial.
Baca Juga:
Insan Parekraf Siap Hadirkan Pengalaman Wisata Berkualitas Bagi Delegasi World Water Forum 2024
“Jika isunya cukup besar, kami menggelar konferensi pers. Dalam menangani krisis pariwisata kami lakukan kolaborasi karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Di Jogja sudah ada forum pentahelix untuk kita bisa berbagi informasi dan meminta masukan dari kampus, PHRI, dan instansi seperti Polri. Koordinasi BOB dengan Pemkot dan Pemkab, untuk menangani krisis pariwisata di Jogja juga terus dilakukan," ujarnya. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Sabtu (23/3).
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.