WahanaNews.co | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali melakukan fasilitasi pembiayaan produksi film Indonesia melalui skema Fintech Securities Crowdfunding (Finscoin) sebagai solusi alternatif pendanaan dalam upaya mendukung pengembangan perfilman Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dalam keterangannya, Selasa (9/5/2023), mengatakan, kolaborasi antara pemerintah bersama sektor swasta, terutama dalam menghadirkan alternatif pembiayaan produksi film, akan memberikan dampak yang luas pada penciptaan lapangan kerja.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
"Di mana kami menargetkan 4,4 juta lapangan kerja baru terbuka hingga tahun 2024," kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, sudah saatnya Indonesia menjadi destinasi perfilman dunia dan pencipta produk-produk ekonomi kreatif berkelas dunia. Tercatat subsektor film, animasi, dan video di tahun 2021 menyumbang Rp2,69 triliun pada PDB Indonesia.
“Besar harapan dari program ini bisa menciptakan ekosistem perfilman yang lebih baik dan tentunya membawa ekonomi kreatif kita yang sekarang nomor tiga dunia bisa meningkat dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," ujar Sandiaga.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Melalui program terbaru ini, Kemenparekraf berkolaborasi dengan Bizhare dan Adhya Pictures. Pendanaan melalui skema urun dana ini akan diberikan terhadap tiga film tanah air produksi Adhya Pictures.
Yakni "Bolong/The Hole" (Horor) yang disutradarai Hanung Bramantyo, "Tulang Belulang" (Drama/Komedi) yang disutradarai Sammaria Sari Simanjuntak, dan "Romeo Ingkar Janji" (Drama/ Romance) yang disutradarai Emil Heradi bersama aktor kenamaan Jeremy Thomas sebagai creative director.
Pendanaan untuk ketiga produksi film tersebut dibuka melalui platform website www.bizhare.id dan aplikasi Bizhare.
Menparekraf Sandiaga sebelumnya juga telah meluncurkan fasilitasi serupa terhadap empat produksi film nasional pada Februari 2023.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, dalam "Public Funding Expose" untuk tiga proyek film tersebut beberapa waktu lalu di Jakarta, mengajak serta membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat agar bisa aktif berpartisipasi dalam pembiayaan film Indonesia melalui platform Fintech Securities Crowdfunding (SCF) sebagai alternatif pembiayaan industri film yang telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dalam kesempatan ini saya mengajak bapak/ibu calon investor yang hadir marilah kita bersama-sama mendukung pembiayaan tiga proyek film tersebut melalui platform Fintech SCF sebagai bagian dari dukungan terhadap industri perfilman Indonesia,” ujar Hayun.
Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan Program Indonesia Spice Up the World Kemenparekraf, Indriani D. Laratu dalam laporannya mengatakan, dari empat film lokal yang diluncurkan Menparekraf Sandiaga sebelumnya, salah satu film "Mantra Surugana" berhasil mendapatkan pembiayaan dari masyarakat sebesar Rp2,5 miliar hanya dalam waktu tiga hari.
“Alhamdulillah hanya dalam hitungan menit setelah public funding expose dibuka di platform Bizhare, telah tercatat preorder saham bernilai lebih dari Rp700 Juta dari masyarakat. Kita doakan semoga akan terus bergerak naik dan bisa memenuhi pendanaan bagi tiga proyek film tersebut,” ujar Indriani. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Selasa (9/5). [jp/jup]