WahanaNews.co, Jakarta -
Kementerian Perindustrian terus memperkuat fondasi industri nasional agar tetap tangguh dan berdaya saing di tengah dinamika global. Hal ini ditegaskan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, bahwa untuk menjawab tantangan ke depan sekaligus mengakselerasi pencapaian Indonesia Emas 2045, Kemenperin telah menetapkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai arah kebijakan pembangunan industri nasional.
“SBIN bertumpu pada empat pilar utama, yakni hilirisasi industri, pengembangan ekosistem industri, penguasaan teknologi, serta keberlanjutan,” ujar Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/12). Keempat pilar tersebut dijalankan dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan sebagai kunci penguatan daya saing industri nasional.
Baca Juga:
Kemenperin Raih Dua Penghargaan Anugerah Reksa Bandha 2025 atas Pengelolaan BMN
Dalam kerangka implementasi SBIN, Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) memegang peran strategis dalam memperkuat ekosistem industri melalui pengembangan standardisasi, kebijakan jasa industri, serta penguatan infrastruktur mutu. Kepala BSKJI Emmy Suryandari menyampaikan, melalui 24 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah koordinasi BSKJI, Kemenperin terus meningkatkan kualitas dan relevansi layanan jasa industri agar semakin adaptif terhadap kebutuhan industri.
“Layanan yang kami kembangkan mencakup sertifikasi, pengujian, kalibrasi, uji profisiensi, hingga pendampingan teknis. Seluruh layanan tersebut diarahkan untuk mendukung peningkatan mutu, keselamatan, dan daya saing produk industri nasional,” ujar Emmy.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB), salah satu unit kerja di bawah BSKJI, menyelenggarakan Industrial Gathering Tahun 2025 dengan tema “Sinergi dan Kolaborasi Menuju Kemandirian Industri”.
Baca Juga:
Kemenperin Pacu Industri Naik Kelas di Kalimantan Selatan dan Tengah
Industrial Gathering 2025 diikuti sebanyak 200 peserta yang terdiri atas 150 peserta luring dan 50 peserta daring. Peserta berasal dari berbagai unsur, antara lain instansi pemerintah pusat dan daerah, BUMN, Bank Indonesia, pelaku industri, akademisi, asosiasi, serta mitra dan calon pengguna layanan BBSPJIKB.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan secara daring, Kepala BSKJI Emmy Suryandari menegaskan komitmen BSKJI dalam memastikan mutu produk industri nasional. “BSKJI akan terus memastikan bahwa produk industri nasional memenuhi standar mutu, keselamatan, serta standar global yang berkelanjutan. Seluruh unit kerja kami dorong untuk terus berinovasi dan adaptif dalam menjawab kebutuhan industri,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BBSPJIKB Cahyadi menjelaskan, Industrial Gathering menjadi forum strategis untuk memperkuat komunikasi dan sinergi dengan para pemangku kepentingan industri. “Agenda ini sebagai forum komunikasi yang terbuka, konstruktif, dan kolaboratif. Melalui kegiatan ini, kami juga mensosialisasikan perluasan jenis dan ruang lingkup layanan jasa industri BBSPJIKB kepada mitra dan calon mitra guna memperkuat kolaborasi ke depan,” ujar Cahyadi.