PEKKA merupakan sebuah komunitas yang didirikan pada Mei 2019, di bawah binaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Hingga saat ini PEKKA memiliki 30 ketua kelompok di masing-masing wilayah atau biasa disebut Kader dengan 680 anggota.
"Tujuan kunjungan, untuk identifikasi kelompok sasaran dan hambatan partisipasi mereka dalam kegiatan Program YESS dan penyebab yang menghalangi mereka mendapatkan manfaat program," kata Wadir III Novita dalam siaran pers Kementan, Selasa (13/9).
Baca Juga:
Momen CFD, Pj Wali Kota Bekasi Kampanyekan Stop Kekerasan Perempuan dan Anak
Selain itu juga disampaikan tentang sosialisasi Program YESS dan persyaratan ikut serta dalam program ini. Sementara kegiatan utama PEKKA meliputi unit simpan pinjam, PEKKA Mart, PEKKA Produksi dan pertemuan rutin bulanan serta arisan.
Kun mengatakan, Unit Simpan Pinjam PEKKA berawal dari modal swadaya para anggota yang dikelola hingga saat ini dan masih berjalan.
PEKKA Mart merupakan unit usaha dari komunitas yang menghimpun kebutuhan anggotanya, sehingga untuk kebutuhan dasar seperti beras, minyak, gula dan lain-lain dipenuhi dari komunitas.
Baca Juga:
G2C2: Perempuan Muda Hadapi Krisis Iklim
Selain itu, katanya lagi, untuk menjaga dinamika kelompok, komunitas juga memiliki jadwal rutin pertemuan tiap 35 hari yang dilangsungkan bersama dengan kegiatan arisan.
Wadir III Novita menambahkan bahwa sebagian besar anggota PEKKA memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak. Hal itu sesuai dengan kriteria persyaratan Program YESS, sehingga dalam pertemuan tersebut juga dilakukan sosialisasi terkait program.
Kun mengapresiasi Program YESS atas kepeduliannya terhadap perempuan dan kelompok termarjinalkan. “Kami bersedia mendukung dan mendorong anggota bergabung dalam Program YESS. Perempuan harus tangguh, kuat dan mandiri. Perempuan juga bisa menjadi pelopor wirausahawan muda pertanian yang sukses”. [qnt]