WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian BUMN meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengevaluasi keselamatan dalam setiap perjalanan, imbas tabrakan KA Turangga di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat.
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mewakili Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan langsung permintaan tersebut.
Baca Juga:
Demo di Rumdis Gubernur Jambi, Ratusan Supir Batubara Sampaikan Aspirasi dan Membawa Anak Istri
"Dari insiden ini, kami berharap KAI terus melakukan continuous improvement dalam pengelolaan transportasi kereta di Indonesia dan bersama seluruh pihak berkolaborasi untuk menyediakan transportasi publik yang aman, nyaman, dan berkualitas prima bagi masyarakat," kata Rabin dalam keterangan resmi, Senin (8/1/24).
Rabin menegaskan tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya (Baraya) bakal menjadi pelajaran penting bagi PT KAI ke depan. Ia menekankan perusahaan pelat merah itu harus terus memperbaiki standar kualitas pelayanan di sektor transportasi kereta.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk masyarakat Indonesia, kantor Erick Thohir bakal terus mendorong KAI meningkatkan aspek keselamatan. Rabin menyebut ini adalah salah satu unsur utama dari pelayanan kepada masyarakat.
Baca Juga:
KAI Tingkatkan SOP Operasional Jalur Haurpugur-Cicalengka Pasca Kecelakaan Tabrakan Kereta
Ia juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan tersebut. Sedangkan pemberian santunan kepada para korban sudah dilakukan pada Sabtu (6/1) di Kantor Pusat KAI Bandung, Jawa Barat.
"Duka cita yang mendalam kami sampaikan, semoga Insan KAI yang berpulang dalam insiden tersebut memperoleh tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ucapnya.
Insiden terjadi pada Jumat (5/1) sekitar pukul 06.03 WIB. KA Turangga yang berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng tujuan Bandung mengalami tabrakan dengan KA lokal Bandung Raya yang berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.
Tidak ada korban meninggal dari sisi penumpang, baik dari KA Turangga yang mengangkut 287 orang dan KA Baraya dengan 191 penumpang. Di lain sisi, 33 penumpang yang mengalami luka ringan sudah dibawa ke RS terdekat, di mana sebagian sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Sedangkan korban meninggal berjumlah 4 orang yang seluruhnya adalah petugas KAI. KAI memberikan santunan Rp87,54 juta kepada korban meninggal, yakni masinis atas nama Julian Dwi Setiyono.
Lalu, ahli waris untuk korban jiwa asisten masinis atas nama Ponisam mendapatkan santunan Rp96,36 juta. Sedangkan train attendant atas nama Ardiansyah dan security bernama Enjang Yudi mendapatkan santunan masing-masing Rp13 juta.
[Redaktur: Sandy]