WahanaNews.co | Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan pada Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar mengungkapkan strategi pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi.
Jika rasio elektrifikasi telah mencapai angka 99,56 persen dan rasio desa berlistrik di Indonesia telah mencapai 99,73 persen sampai dengan kuartal kedua 2022.
Baca Juga:
Listrik Gratis untuk Semua: 'Light Up The Dream' Capai 17.098 Rumah di 2023
Pemerintah memiliki tiga strategi dalam upaya pencapaian rasio elektrifikasi 100 persen. Strategi pertama melalui perluasan jaringan atau grid extension, yaitu penyambungan listrik ke desa yang dekat dengan jaringan distribusi eksisting.
Strategi kedua melalui mini grid atau pembangunan pembangkit dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan setempat yang daerahnya sulit dijangkau perluasan jaringan listrik dan masyarakatnya bermukim secara berkelompok.
Strategi ketiga melalui pembangunan pembangkit energi baru terbarukan dikombinasikan dengan stasiun pengisian energi listrik dan alat penukar daya listrik untuk daerah yang masyarakatnya bermukim tersebar, sehingga tidak dimungkinkan dibangun jaringan listrik.
Baca Juga:
Program PLN 'Light Up The Dream' Salurkan Listrik Gratis ke 17.098 Rumah Sepanjang 2023
"Program bantuan pasang baru listrik (BPBL) menggenapi tiga strategi yang sudah dijalankan pemerintah tersebut," kata Wanhar melalui keterangan tulis, Kamis (11/8/2022).
Melalui program itu, masyarakat penerima manfaat akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa tiga titik lampu dan satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik pertama.
"Program BPBL memiliki berbagai manfaat," kata Wanhar.