“Selain itu, atraksi seni air mancur "Aek Menari" dan panggung apung “Aek Natio” akan menjadi pusat pertunjukan seni dan budaya. Diputar pula instalasi seni musik “Aek Margondang” yang akan memperdengarkan musik tradisional Batak. Dan juga Taman Rohani dan Instalasi Dry Fountain Plaza Rohani menawarkan ruang refleksi dan spiritual yang menenangkan,” terang Wahyu.
Kawasan Waterfront City Pangururan juga akan dilengkapi dengan Galeri Samosir yang akan menampilkan kekayaan budaya dan sejarah Samosir. Di dalamnya terdapat instalasi seni tradisi “Solu Bolon” dan ukiran totem Batak. Selain itu, storytelling signages di Pangururan Waterfront juga akan memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan budaya setempat.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
“Dengan berbagai fasilitas modern dan instalasi seni yang kaya akan nilai budaya, penataan kawasan ini bertujuan untuk meningkakan daya tarik Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan ini merupakan komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata melalui pengembangan infrastruktur berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal. Diharapkan kawasan Danau Toba semakin dikenal secara internasional sebagai destinasi wisata dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan pengalaman yang tak terlupakan,” dijelaskan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Deva Kurniawan Rahmadi. Demikian dilansir dari laman pugoid, Rabu (7/8).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.