WahanaNews.co | Ketua MPR RI Bamsoet mengingatkan selama lebih dari dua tahun bangsa Indonesia hidup di bawah bayang-bayang pandemi Covid-19.
Banyak sektor yang terdampak, khususnya sektor perekonomian. Pembatasan mobilitas masyarakat berdampak pada terhambatnya aktivitas ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
MPR Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998
"Banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tidak sedikit yang terpaksa gulung tikar. Penurunan daya beli masyarakat memicu kelesuan dunia usaha, dimana banyak pelaku usaha yang berhibernasi," ujar Bamsoet saat menghadiri HUT ke-24 PT Duta Putera Perkasa di Bekasi, Minggu (14/8/22).
Turut hadir direksi PT Duta Putera Perkasa antara lain Pendiri Suharjito dan CEO Raharditya Bagus Perkasa.
Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, merujuk pada data BPS yang dirilis bulan Mei 2022, sekitar 11,53 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19. Dari angka tersebut, 0,96 juta diantaranya menjadi pengangguran, 0,58 juta sementara tidak berkerja, 9,44 juta mengalami pengurangan jam kerja, dan 0,55 juta sisanya bukan angkatan kerja.
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
“Saya mengapresiasi PT Duta Putera Perkasa yang selama pandemi Covid-19 tidak merumahkan satupun karyawannya.”
"Padahal, tidak sedikit karyawan di banyak perusahaan mengalami pemutusan hubungan kerja. Bahkan, pada tahun ini PT Duta Putera Perkasa mampu memberikan bonus kepada para karyawannya dengan memberangkatkan 10 karyawan terpilih untuk ibadah umroh," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakam Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, PT Dua Putera Perkasa yang berdiri sejak tahun 1998 memulai bisnis melalui perdagangan produk daging, seafood dan merambah ke bisnis poultry.