WahanaNews.co | Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan pentingnya dukungan dari segenap pemangku kepentingan di bidang perumahan, baik asosiasi pengembang, sektor swasta, perbankan dan masyarakat, untuk ambil bagian di sektor properti.
Peran aktif stakeholder tersebut juga diperlukan dalam menopang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seiring dampak pandemi Covid-19 yang menurunkan daya beli masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca Juga:
MPR Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998
“Pemulihan ekonomi nasional memerlukan komitmen dari semua stakeholder untuk mendukung inovasi kebijakan yang dibuat pemerintah dalam rangka meningkatkan supply dan demand perumahan di Indonesia.”
"Apalagi sektor properti merupakan salah satu lokomotif perekonomian dan memiliki efek berganda yang besar dalam menggerakan sektor lainnya, sehingga juga akan mempengaruhi produktivitas masyarakat," ujar Bamsoet dalam sambutan secara virtual di Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) di Jakarta, Rabu (27/7/22).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, peran aktif asosiasi pengembang, swasta, serta perbankan sangatlah penting, mengingat dana APBN untuk perumahan juga sangat terbatas.
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
Sehingga, belum mampu menyelesaikan seluruh kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Merujuk pada APBN tahun 2022, total anggaran perumahan sebesar Rp 33,2 triliun. Dimana sekitar Rp 28,2 triliun diperuntukkan bagi program pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah yang dialokasikan untuk program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan, subsidi selisih bunga, dan subsidi bantuan uang muka," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, jika dipresentasikan, pembangunan perumahan melalui intervensi langsung pemerintah, hanya akan memenuhi sekitar 20 persen dari total kebutuhan perumahan.