WahanaNews.co, Jakarta – Komisi VII DPR RI mengapresiasi langkah agresif PT PLN (Persero) dalam menjalankan transisi energi untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia. Tak hanya di sektor listrik saja, Komisi VII DPR RI mendorong pemerintah untuk membuka kerja sama dan kolaborasi lintas sektor untuk bisa mempercepat dekarbonisasi di Indonesia.
Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga menilai upaya pemerintah Indonesia dan PLN dalam menurunkan emisi karbon di sub sektor kelistrikan telah berada di jalur yang tepat untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060. Namun, dirinya menilai, untuk mencapai target tersebut, penurunan emisi tidak bisa hanya di lakukan di sub sektor kelistrikan saja.
Baca Juga:
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
"Upaya transisi energi hanya dari sektor ketenagalistrikan saja akan membuat penurunan karbon jalan di tempat, jika tidak didukung oleh sektor lain. Secara nasional, tidak cukup hanya sektor kelistrikan saja," kata Lamhot dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM dan PLN, Rabu (15/11).
Ket foto: Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga saat menyampaikan tanggapan atas paparan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN terkait revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik pada Rapat Dengar Pendapat, Rabu (15/11), di Jakarta. Dirinya menilai upaya pemerintah Indonesia dan PLN dalam menurunkan emisi karbon di sub sektor kelistrikan telah berada di jalur yang tepat untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.
Kata Lamhot, ada sektor transportasi yang justru menyumbang emisi karbon lebih banyak. Sedangkan upaya untuk mengurangi emisi di sektor transportasi masih jalan di tempat dan perlu dukungan semua pihak.
"Transportasi darat adalah penyumbang terbesar emisi karbon kita. Kalau listriknya bisa diupayakan, tapi sektor lain tidak mengikuti maka akan menjadi masalah nasional juga. Jangan sampai hanya sektor kelistrikan saja yang melaju kencang," tegas Lamhot.
Baca Juga:
Pengembangan Transmisi Listrik Jadi Kunci Pacu Transisi Energi dan Pertumbuhan Industri
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan dalam mengejar target transisi energi, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya. Sektor kelistrikan menjadi salah satu upaya untuk mengakselerasi penurunan emisi, meski di satu sisi Yudo sepakat bahwa reduksi emisi dari sektor transportasi juga perlu digenjot.
Ket foto: Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi saat menyampaikan paparan terkait pengembangan pemanfaatan EBT di Indonesia pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (15/11), di Jakarta. Dirinya menjelaskan dalam mengejar target transisi energi, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya. Sektor kelistrikan dan transportasi menjadi bagian upaya untuk mengakselerasi penurunan emisi.
"Kita mencoba untuk mengakselerasi penambahan kapasitas pembangkit EBT dalam roadmap transisi energi. Salah satunya lewat memperbanyak PLTA dan PLTS. Kami juga melakukan kebijakan mempercepat matangnya ekosistem kendaraan listrik," kata Yudo dalam rapat yang sama.