WahanaNews.co, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan dapat tercapai sebesar 8 persen pada tahun 2028-2029. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan strategi kebijakan dapat dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, di antaranya dengan mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDA) untuk menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.
“Jadi kalau permintaan Bapak Presiden minta kita tumbuh 8 persen, ini adalah memungkinkan, karena kita pernah mencapai itu. Oleh karena itu, apa yang harus kita dorong, yaitu sektornya tetap konsumsi harus kita jaga, investasi harus tumbuh sekitar 10 persen, dan ekspor tumbuh 9 persen, dan sektornya tetap di hilirisasi, sektor jasa, pariwisata, konstruksi dan perumahan, ekonomi digital, pengembangan ekonomi baru yaitu semikonduktor, dan transisi energi, atau green energy yang tadi disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa Indonesia bisa menjadi produsen green energy tertinggi,” kata Menko Airlangga saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang bertema Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045 di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Tengah pada Kamis (7/11).
Baca Juga:
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri
Berdasarkan timeline pertumbuhan ekonomi, Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8,2 persen di tahun 1995. Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh beberapa sektor kunci, di antaranya sektor manufaktur (hilirisasi), industri otomotif, konstruksi, jasa, dan investasi. Sehingga, Menko Airlangga menilai hilirisasi dapat kembali menjadi sektor yang mendorong tercapainya target ekonomi pada tahun 2028-2029.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi juga dapat dijaga dengan cara menurunkan nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) antara lain melalui pemanfaatan infrastruktur yang tersedia dan peningkatan akses dan konektivitas, serta menyediakan fasilitas pendidikan atau pelatihan vokasi dan program upskilling dan reskilling tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Kawasan Industri atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayahnya.
“Kemudian mengingatkan menjelang hari besar nasional nanti, inflasi perlu kita jaga juga. Tentu saya ingatkan Pemerintah punya program kredit usaha rakyat. Nah ini mohon Kepala Daerah, Bupati, Gubernur untuk mendorong agar UMKM-nya bisa berdaya,” ujar Menko Airlangga. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Senin (11/11).
Baca Juga:
Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
[Redaktur: JP Sianturi]