WAHANANEWS.CO, Jakarta - Saham-saham emiten yang dikaitkan dengan pengusaha Haji Isam mencatat kenaikan signifikan pada perdagangan Rabu (12/11/2025).
Kenaikan tajam ini terjadi setelah beberapa di antaranya sempat mengalami koreksi cukup dalam dalam beberapa waktu terakhir, sehingga menarik perhatian pelaku pasar.
Baca Juga:
Danantara Mau Akuisisi 12% Saham Freeport, Gratis!
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 10.15 WIB, saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) melonjak 11,14 persen ke posisi Rp3.790 per saham, disusul PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) yang menguat 10,71 persen.
Sementara itu, saham PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) emiten yang bergerak di bidang logistik batu bara juga ikut menanjak 10,04 persen ke level Rp2.530 per saham.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan positif saham-saham tersebut membuka peluang menarik bagi investor dari sisi teknikal.
Baca Juga:
KFC Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp80 Miliar
“Menarik untuk melihat saham-saham Haji Isam, karena koreksi yang besar kemarin membuat base yang cukup baik,” ujar Michael, Rabu (12/11/2025).
Menurut Michael, dua emiten yakni TEBE dan JARR kini menunjukkan pola teknikal yang mengindikasikan potensi penguatan lanjutan.
“TEBE memiliki pola reversal ascending triangle dengan neckline di angka 2.640, target di 3.250, dan resistance di 3.000,” katanya.
“JARR dengan resistance di 4.020 dengan target kenaikan hingga di 4.450, support di 3.770,” imbuh Michael.
Kinerja Emiten di Balik Kenaikan Saham
TEBE: Laba Turun, Pendapatan Tergerus
Meskipun harga sahamnya melesat, kinerja keuangan PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) justru menurun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.
Emiten logistik batu bara ini mencatat laba bersih Rp81,88 miliar, turun 6,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp87,49 miliar.
Penurunan tersebut sejalan dengan turunnya pendapatan usaha sebesar 17,6 persen menjadi Rp323,38 miliar dari Rp392,30 miliar pada tahun lalu.
Beban pokok pendapatan juga menurun ke Rp185,08 miliar dari Rp237,43 miliar, sehingga laba kotor ikut terkoreksi 17 persen menjadi Rp138,30 miliar.
Kendati demikian, efisiensi biaya usaha membuat beban operasional TEBE menurun signifikan dari Rp48,22 miliar menjadi Rp35,30 miliar.
Hasilnya, laba usaha tercatat Rp92,99 miliar, sementara laba sebelum pajak mencapai Rp103,52 miliar.
Setelah dikurangi pajak, laba bersih tahun berjalan tetap di kisaran Rp81,88 miliar, dengan laba per saham dasar (EPS) turun menjadi Rp63,30 dari Rp67,55 pada 2024.
PGUN: Laba Melejit Hampir 5 Kali Lipat
Berbeda dengan TEBE, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) justru membukukan lonjakan laba spektakuler.
Pada kuartal III-2025 atau periode Januari–September 2025, PGUN mencatat laba bersih Rp101,43 miliar, meningkat 449 persen dibandingkan Rp18,47 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Data keterbukaan BEI menunjukkan, laba per saham dasar (EPS) PGUN naik menjadi Rp17,68 dari sebelumnya hanya Rp3,22.
Peningkatan laba sejalan dengan lonjakan penjualan bersih yang mencapai Rp537,83 miliar, atau naik 139 persen dibanding Rp387,82 miliar pada 2024.
Hingga akhir September 2025, total aset PGUN tercatat sebesar Rp2,48 triliun, dengan liabilitas Rp608,3 miliar dan ekuitas Rp1,88 triliun.
JARR: Laba dan Pendapatan Tumbuh Dua Digit
Sementara itu, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) tampil impresif dengan pertumbuhan kinerja solid.
Emiten perkebunan sawit ini berhasil membukukan laba bersih Rp224,00 miliar pada sembilan bulan pertama 2025, tumbuh 44,2 persen dibanding Rp155,35 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan hingga 17,2 persen menjadi Rp3,09 triliun dari Rp2,63 triliun pada tahun sebelumnya.
Meski beban pokok penjualan naik menjadi Rp2,64 triliun, JARR masih mampu mencatat laba kotor Rp445,04 miliar, melesat 47,6 persen secara tahunan.
Setelah memperhitungkan beban administrasi dan keuangan, laba usaha JARR naik menjadi Rp369,51 miliar, tumbuh 45,1 persen dibandingkan Rp254,49 miliar di tahun 2024.
Dengan kinerja tersebut, laba per saham dasar (EPS) meningkat dari Rp16,83 menjadi Rp24,27.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]