WahanaNews.co, Tangerang - Memulai sebuah usaha tidak selalu dilakukan dalam keadaan yang serba sempurna. Justru kisah inspiratif datang dari mereka yang berani melangkah di tengah keterbatasan, latar belakang yang tidak selaras bahkan serangkaian kegagalan. Kisah ini adalah tentang
Intan Rahmadhani (IR), sebuah merek produk camilan olahan sayur asal Yogyakarta.
IR tidak hanya diminati pembeli lokal tetapi juga telah berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara.
IR dibangun oleh Sri Endah Kurniasari sejak tahun 2000. Ia merupakan seorang lulusan sarjana peternakan yang tidak memiliki dasar dalam dunia bisnis, terlebih kuliner. Namun, keterbatasannya untuk bisa bekerja di luar rumah mendorongnya mencari cara agar tetap produktif. Mengawali usahanya, ia membuat kue kering yang dipasarkan saat bulan puasa.
Baca Juga:
Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp161 Miliar
“Pada waktu itu puasa, kami membuat kue kering. Alhamdulillah, kue kering kami bisa jalan. Sampai-sampai guru TK anak saya ikut memesan. Dari sanalah kami merasa bahwa produk kami layak untuk dijual,” ujar Endah.
Keberhasilan sederhana ini menjadi pemantik. Endah memulai usaha rumahan kecil-kecilan. Produknya ia pasarkan secara mulut ke mulut (word of mouth) ke tetangga, teman, lalu meluas ke lingkaran yang lebih besar.
Tantangan datang dari pelanggannya untuk memproduksi makanan secara rutin. Pada 2003, Endah mulai bereksperimen memproduksi keripik sayur. Dengan alat sederhana, ia mulai memproduksi keripik bayam, keripik tempe, keripik pare, keripik jamur, dan keripik tahu. Prosesnya tidak instan.
Baca Juga:
Kemendag Dorong Peningkatan Ekspor ke Timur Tengah Melalui Pemanfaatan Perjanjian Dagang dengan Uni Emirat Arab dan Iran
Berbagai kegagalan produk dialaminya. Endah tidak mundur, kerja kerasnya perlahan membuka jalan.
Selain berkreasi sendiri, inovasi rasa juga muncul berkat interaksinya dengan pasar. Produknya yang
dipasarkan di Yogyakarta digemari oleh banyak mahasiswa.
Suatu ketika, mahasiswa yang menjadi pelanggannya menanyakan varian rasa pedas, yang saat itu belum diproduksi olehnya. Pertanyaan
sederhana itu menginspirasinya meracik varian pedas mercon, yang kini menjadi salah satu rasa andalan
IR. Seiring meningkatnya permintaan, Endah mulai mengurus izin usaha dan memperluas jaringan distribusi.
Sejak tahun 2003, produknya menembus ritel modern dan pusat oleh-oleh di Yogyakarta. Dimulai dari satu toko, menjadi enam toko, hingga kini dapat ditemukan dibanyak gerai di kota gudeg tersebut. Produk dan karyawan juga semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Dimulai dari varian sederhana, kini IR memiliki 32 varian keripik sayur, dengan produk pare, tahu, dan jamur sebagai andalan.