WahanaNews.co, Purwakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bangga dan sekaligus terharu dengan ekspor baja berteknologi tinggi yang dilakukan PT Tata Metal Lestari.
Ekspor baja nexalume, nexium, dan
nexcolor sebanyak 160 ton senilai USD 195 ribu ini diharapkan menjadi pertanda Indonesia bisa menjadi
negara maju 2045 sesuai cita-cita pemerintah.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Pernyataan ini disampaikan saat melepas ekspor baja produksi PT Tata Metal Lestari ke negara tujuan
Australia, Kanada, dan Puerto Rico. Ekspor perusahaan ini merupakan salah satu kontributor terhadap
surplus neraca perdagangan yang telah berjalan. Pelepasan ekspor produk baja berlangsung di Plant
Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, pada Jumat, (21/6).
"Saya bahagia sekali berada di PT Tata Metal Lestari untuk pelepasan ekspor nexalume, nexilum, dan nexcolor ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico. PT Tata Metal merupakan salah satu perusahaan kontributor terhadap surplus neraca perdagangan selama 49 bulan berturut-turut. Selain memberikan nilai tambah, ekspor juga menyerap banyak tenaga kerja," kata Mendag Zulkifli Hasan.
PT Tata Metal Lestari di Sadang ini merupakan salah satu pabrik Tata Logam Group yang diresmikan pada
Oktober 2023. Ekspor produk baja ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico ini merupakan ekspor pertama bagi PT Tata Metal Lestari di lokasi produksi Sadang.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
Turut hadir dalam acara pelepasan ekspor tersebut, yaitu Pejabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan; CEO
PT Tata Metal Lestari, Wulan Wihardiono; Vice President PT Tata Metal, Stephanus Koeswandi; dan Vice
President Capital TML, Nicolas Setiabudi.
Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yakni Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto; Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Mardyana Listyowati; Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Budi Santoso; serta Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara eksportir baja dunia urutan ke-8. Pada 2023, total ekspor baja Indonesia mencapai USD 29,61 miliar. Kinerja ekspor baja Indonesia tidak terlepas dari peran dan kerja keras pelaku usaha Indonesia, termasuk salah satunya PT Tata Metal Lestari.
Mendag juga mengungkapkan, ekspor baja ke Australia dan Kanada ini bisa
menyeimbangkan neraca perdagangan. "Saya juga bahagia bahwa tujuan ekspornya adalah Australia. Kita memiliki perjanjian perdagangan dengan Australia," urai Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi PT Tata Metal Lestari atas kinerja usahanya. Selain melayani pasar
dalam negeri, PT Tata juga melayani pasar ekspor dengan pertumbuhan rata-rata di atas 10 persen.
"Kalau mau menjadi negara maju, kita harus menguasai pasar dunia. UMKM saja kita bangga, apalagi ini baja yang termasuk industri teknologi tinggi. Mudah-mudahan ini memberikan tanda-tanda bahwa cita-cita kita untuk menjadi negara maju tahun 2045 bisa kita capai," tandas Mendag.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]