WahanaNews.co, Aceh - Provinsi Aceh dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil kelapa sawit, yang banyak menghasilkan produk turunan cangkang sawit.
Hal tersebut ditandai dengan pelayanan aktivitas ekspor sebanyak 10 ribu ton cangkang sawit PT Biomas Andalan Indonesia Kharisma (BAIK) ke Jepang.
Baca Juga:
Curah Hujan Tinggi, 3 Desa di Subulussalam Aceh Terendam Banjir Hingga 1,5 Meter
Ekspor tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, yang saat ini telah dioperasikan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT).
Cangkang sawit itu diangkut oleh Kapal Sun Brave menuju Kota Hokkaido. Nantinya, cangkang sawit itu akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Sekretaris SPMT, Fiona Sari Utami menjelaskan bahwa Pelabuhan Krueng Geukueh saat ini berupaya untuk terus meningkatkan volume ekspor dari Aceh.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Hal ini selaras dengan tujuan SPMT yang ingin mengakselerasi pembangunan Indonesia.
"Sebagai bagian dari BUMN Pelindo, SPMT siap berperan mendukung kelancaran konektivitas logistik serta jaringan ekosistem logistik yang lebih kuat," kata Fiona.
"Salah satunya melayani aktivitas ekspor yang nantinya akan menghidupkan ekonomi masyarakat," imbuhnya.
Aktivitas ekspor cangkang sawit dari Aceh ke Jepang ini sendiri membuktikan jika Pelabuhan Krueng Geukueh siap untuk melayani aktivitas ekspor, baik itu cangkang sawit, CPO maupun komoditas lainnya.
Tercatat dari April hingga Agustus 2023 ada lima kapal yang memuat cangkang di pelabuhan tersebut.
Selain melayani kapal-kapal untuk aktivitas ekspor ke Asia hingga Eropa, Pelabuhan Krueng Geukueh juga memiliki fasilitas yang memadai.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]