WahanaNews.co | Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Indonesia tidak termasuk dalam 28 negara yang disebut Presiden Jokowi menjadi "pasien" IMF.
Menurut Luhut, hal itu karena Indonesia optimis mampu menjaga ketahanan perekonomian pasca pandemi COVID-19. Optimisme dan menjaga kekompakan dinilai penting dalam menghadapi ketidakpastian global.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Tadi presiden sampaikan ada 28 negara sekarang yang sudah antre masuk IMF. Kita jauh dari itu," kata Luhut kepada wartawan, Selasa (11/10/2022).
"Kalau kita semua kompak, seperti yang presiden sampaikan tadi waktu kita tangani COVID pastilah kita juga bisa keluar dari sini. Jadi semua tergantung kita, harus optimis," tambahnya.
Co founder dan Direktur Eksekutif Segara Institut Piter Abdullah menilai, memang ada faktor kebijakan yang baik yang membuat Indonesia bertahan saat pandemi.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Tidak bisa dipungkiri ada faktor kebijakan dari pemerintah, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia saat pandemi. Sehingga kita enggak hancur-hancur amat," kata Piter saat dihubungi Kompas TV beberapa waktu lalu.
Dengan kondisi seperti itu, saat perang Rusia-Ukraina terjadi dengan segala dampaknya, Indonesia tidak mengalami krisis ekonomi seperti Sri Lanka dan Inggris.
"Jadi selesai pandemi lalu ada Perang Rusia-Ukraina, kita tidak seperti negara lain. Ekonomi kita masih baik," ujar Piter.