Sementara itu, Vietnam menjadi importir terbesar kelima untuk produk makanan dari cokelat dan kembang
gula Indonesia dengan nilai USD 16,10 juta.
Paviliun Indonesia seluas 48 meter persegi dalam Vietfood Beverage & Propack 2025 menghadirkan enam pelaku usaha Indonesia, yaitu PT Serena Indopangan Industri, Sari Murni Group, PT Dolphin, PT ABC President Indonesia, PT Manohara Asri, dan PT Pachira Distrinusa.
Baca Juga:
Fasilitas untuk Buyer TEI 2025, Sediakan Business Matching hingga Layanan Shuttle Bus
Keikutsertaan para pelaku usaha merupakan hasil fasilitasi Kedutaan Besar RI di Hanoi bersama Atase Perdagangan RI Hanoi.
Menurut Addy, pameran Vietfood tahun ini lebih memberikan banyak potensi bisnis bagi peserta pameran Indonesia. Rata-rata pengunjung merupakan kelompok pengusaha dengan orientasi business-to-business (B2B). Sedangkaan, Vietfood tahun sebelumnya lebih banyak dihadiri
pengunjung berorientasi business-to-customer (B2C).
“Terdapat juga perusahaan dari Australia, India, Filipina, Inggris, Kamboja, Tiongkok, dan Korea Selatan yang memperlihatkan ketertarikan kepada produk makanan ringan, olahan coklat, dan olahan kacang produksi Indonesia,” kata Addy.
Baca Juga:
Festival Pangan Lokal di Kemendag, Soto Banjar dan Dawet Ireng Manjakan Lidah Pengunjung
[Redaktur: Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.