WahanaNews.co | Petani kopi di Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten mengolah hasil panen kopi dengan alat tradisional.
Dampaknya, banyak kopi yang terlantar karena proses pengolahan kopi tidak berjalan maksimal.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Kuantitas dan kualitas kopi yang diolah tak sesuai dengan yang diharapkan. Imbasnya, pendapatan yang diterima petani menjadi tidak optimal.
Masalah yang dihadapi petani kopi bukan hanya itu. Mereka juga dihadapkan oleh persoalan pemasaran yang kurang mendukung penjualan mereka.
Namun itu dulu. Kini, petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Citaman Lawang Taji telah mendapat bantuan berupa pendampingan dan alat pengolahan kopi dari PT PLN (Persero) melalui PLN Peduli.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Dengan pendampingan PLN, produktivitas dan penjualan petani mengalami mengalami peningkatan.
Apalagi, para petani dibantu PLN dengan alat-alat pengolahan kopi pasca panen sehingga dapat membantu proses produksi dan menghasilkan produk kopi yang lebih baik.
Suherman, Ketua Kelompok Tani Kopi Citaman Lawang Taji menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diberikan PLN.