Ia mengucapkan terima kasih kepada PLN, karena berkat bantuan tersebut hasil produksi kopi menjadi meningkat dan lebih berkualitas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN atas bantuan yang telah diberikan. Berkat bantuan tersebut, petani kami menjadi lebih teredukasi tentang cara pengolahan dan pemasaran. Selain itu, dengan alat-alat yang telah diberikan, kami dapat menghemat waktu dan tenaga serta biaya yang dikeluarkan,” katanya.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Lebih lanjut, Suherman menerangkan kualitas kopinya jadi jauh lebih baik saat ini dan harga jual yang ditawarkan pun meningkat.
Awalnya, kopi mereka hanya dijual Rp 16.500 per kilogram (kg), kini menjadi Rp 22.000 per kg. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani kopi setiap bulannya dari sebelumnya hanya sekitar Rp 2 juta per bulan kini menjadi Rp 8 juta per bulan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, Abdul Mukhlis menjelaskan, PLN UID Banten melihat potensi ekonomi yang bernilai sangat besar dan bisa dikembangkan dari Kelompok Tani Kopi Citaman Lawang Taji.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Ia pun berharap, adanya pelatihan ini memunculkan petani muda yang sukses.
“Melalui program pelatihan petani ini diharapkan dapat memunculkan lebih banyak lagi petani muda berbakat yang mampu mengelola lahan luas yang masih tertidur menjadi lebih produktif. Selain itu, bantuan alat yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sehingga penjualan dan pendapatan petani pun meningkat,” pungkas Abdul Mukhlis
Upaya yang dilakukan PLN ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.