WahanaNews.co |Mendag Zulkifli Hasan melakukan Peluncuran Digitalisasi Pasar Purbalingga. Program Digitalisasi Pasar Purbalingga ini selaras dan saling bersinergi dengan program Digitalisasi Pasar Rakyat yang telah dilakukan Kementerian Perdagangan sehingga dapat mengakselerasi digitalisasi ke seluruh pasar rakyat dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
“Digitalisasi Pasar Rakyat merupakan arahan Presiden Joko Widodo. Tujuannya agar para pedagang Pasar Rakyat dapat bersaing dengan para pedagang yang menjajakan barangnya secara daring (online). Dengan Digitalisasi Pasar Rakyat, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing pedagang pasar rakyat,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan inisiasinya meluncurkan program Digitalisasi Pasar Purbalingga.
“Saya berharap, para pengelola pasar, pedagang, pelaku UMKM, serta pemangku kepentingan dapat memberikan dukungannya agar program Digitalisasi Pasar Purbalingga dapat berjalan dengan lancar dan dapat diimplementasikan secara optimal,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Mengawali sambutannya, Bupati Dyah menyampaikan, Peluncuran Digitalisasi Pasar Rakyat Purbalingga (Di Pasar Bangga) merupakan inovasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga. Dyah juga mengatakan akan terus berbenah untuk mengoptimalkan pelayanan bagi masyarakat.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
“Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus berbenah dalam manajemen pengelolaan pasar, tidak hanya di Pasar Bukateja tetapi juga di seluruh Kabupaten Purbalingga sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa semakin optimal. untuk masyarakat,” ujar Dyah.
Dyah juga menjelaskan, Kabupaten Purbalingga sebelumnya telah mendapat penghargaan dari Kementerian Perdagangan sebagai Daerah Tertib Ukur di Indonesia. Penghargaan tersebut diterima langsung dari Mendag Zulkifli Hasan di samarinda.
“Ke depan, Pasar Rakyat Bukateja sedang dilakukan verifikasi oleh Kemendag. Insyaallah di tahun 2023 besok menjadi salah satu Pasar Tertib Ukur di Kabupaten Purbalingga,” jelas Dyah.
Inisiasi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga dengan Kementerian Perdagangan menghasilkan Program Digitalisasi Pasar Purbalingga yang terdiri atas Teras Bangga (pembayaran retribusi secara elektronik), Teras Terang (layanan online pelaksanaan tera), E-Parkir (pembayaran parkir elektronik), SIMHP TOK (Sistem Informasi Harga Pasar dan Stok), Jujag Jujug (belanja kebutuhan pasar online), dan QRIS (pembayaran secara elektronik). Program ini selaras dengan target Kemendag dan turut mendorong program digitalisasi Pasar Rakyat di Indonesia.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, hingga saat ini, terdapat 2.047 Pasar Rakyat yang menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 Pasar Rakyat 'on boarding' pemasaran secara digital di Tokopedia, 537 pasar rakyat memanfaatkan e-monitoring harga barang kebutuhan pokok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), 214 pasar rakyat sudah 'on boarding' mengimplementasikan QRIS dan 9,7 juta Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah (UDMKM) terdaftar memanfaatkan SIAP QRIS, 5.000 pedagang sudah tergabung dalam aplikasi GrabMart, serta 106.702 pedagang telah menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang 'on boarding' dan memanfaatkan platform digital.
Pasar Bukateja berdiri sejak tahun 1950. Pasar Bukateja menampung 350 kos, 50 kios, dan 7.000 pedagang. Pasar Bukateja direvitalisasi pada 2017 melalui Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan dan berkolaborasi dengan APBD Pemkab Purbalingga. [JP]