Dijelaskan oleh Mendag Zulkifli Hasan, saat ini Indonesia memiliki 37 kesepakatan kerja sama perdagangan internasional, termasuk sepuluh perjanjian secara bilateral yang dapat menjadi “toll way” bagi perdagangan produk-produk Indonesia. Selain itu, Indonesia saat ini sedang menikmati
bonus demografi.
"Masa bonus demografi merupakan penentu apakah Indonesia akan menjadi negara maju atau tidak. Semua itu tergantung pada mahasiswa. Kata kuncinya adalah sumber daya manusia dan pendidikannya. Masa depan Indonesia tergantung kepada generasi muda. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, maka Indonesia bisa memanfaatkan perkembangan
teknologi digital untuk pertumbuhan ekonomi,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan di depan para mahasiswa Unila.
Baca Juga:
Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab, Mendag Budi Ajak Pelaku Usaha Perkuat Citra Produk Indonesia
Mendag juga menjelaskan peluang yang dapat dimanfaatkan mahasiswa adalah perdagangan produk Indonesia, baik melalui toko maupun lokapasar.
Kementerian Perdagangan telah membangun ekosistem kemitraan dengan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), lokapasar, dan lembaga pembiayaan. Hal itu dilakukan untuk mendukung kewirausahaan dan pemasaran produk Indonesia.
“Targetnya paling tidak 1.000 warung kolaborasi pada tahap awal, termasuk di berbagai lini usaha yang ada di universitas. Selain itu, teknologi digital saat ini juga dapat menjadi sarana
investasi bagi mahasiswa, antara lain melalui emas digital dan aset kripto,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Kunjungi Pabrik Lurik di Klaten, Mendag Budi: Inovasi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Dalam kesempatan tersebut, Mendag juga memaparkan upaya Kementerian Perdagangan untuk menjadikan Indonesia maju yaitu dengan membangun empat pilar ekosistem antara UMKM, ritel modern, lembaga pembiayaan, dan lokapasar.
UMKM diharapkan terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan untuk berkembang. Selanjutnya, ritel modern bekerja sama dengan UMKM untuk memberikan akses kemitraan dan memasok produk UMKM lokal. Lembaga finansial bertugas memberi akses pembiayaan UMKM, kemudian lokapasar bersinergi dengan UMKM.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]