“Rempah juga dapat menjadi produk
turunan lain, seperti minyak esensial untuk kebutuhan industri obat-obatan, kosmetik, dan parfum. Potensi rempah dan bumbu Indonesia sangat besar di pasar global,” tutur Mendag.
Indonesia termasuk sepuluh besar negara pengekspor rempah dan bumbu ke dunia dengan pangsa
pasar 2,7 persen. Meski tren ekspor rempah dan bumbu Indonesia selama 2019—2023 turun 0,58 persen, pada periode Januari—Mei 2024 ekspor rempah dan bumbu Indonesia tumbuh 17,29 persen dibandingkan 2023 atau mencapai USD 422,7 juta.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Ekspor rempah Indonesia terbesar, yaitu lada, cengkeh, kayu manis, pala, vanili, dan kapulaga. Negara tujuan ekspor rempah dan bumbu Indonesia, yaitu Arab Saudi, Tiongkok, India, Amerika Serikat, Vietnam, dan Eropa seperti Belanda dan Jerman.
Pasar rempah dan bumbu dunia diperkirakan mencapai USD 25,60 miliar pada 2029 dengan tingkat pertumbuhan 5,18 persen per tahun.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.