Di lokasi ini juga terdapat beberapa spot menarik yang dapat dikunjungi wisatawan. Di antaranya jembatan kaca yang menjadi lokasi favorit wisatawan untuk melakukan swafoto.
Keberadaan Pagoda setinggi 15 meter itu pun menjadi simbol keragaman di Desa Wisata Tari Rebo.
Baca Juga:
Nonton Aquabike di Danau Toba? Tenang, Ada Shuttle Bus Gratis!
"Keindahan alam di Bangka Belitung ini berkelas dunia, tinggal bagaimana kualitas sumber daya manusia bisa terus kita tingkatkan. Kami akan kirim tim khusus untuk memberikan pelatihan dan pendampingan. Kami juga akan mendorong untuk promosi dan mudah-mudahan dapat mendorong peningkatan wisatawan," kata Sandiaga.
Selain itu, desa wisata ini juga memiliki daya tarik dari segi edukasi seperti belajar memanen Madu Kelulut. Ada juga daya tarik budaya yang salah satunya Tari Campak sebagai tari penyambutan.
Desa Wisata Tari Rebo juga telah didukung dengan keberadaan homestay, deretan produk ekonomi kreatif, serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang secara aktif mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Tari Rebo.
Baca Juga:
Shuttle Bus Gratis untuk Kenyamanan Pengunjung Aquabike World Championship 2024 di Danau Toba
Menparekraf Sandiaga secara khusus mengapresiasi kreativitas dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan di Desa Wisata Tari Rebo dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Salah satunya dengan mengalihkan lokasi bekas tambang menjadi destinasi favorit wisatawan.
Namun Menparekraf juga menyoroti infrastruktur dasar di antaranya listrik yang harus terus diperkuat. Desa wisata tanpa infrastruktur dasar akan sulit untuk dikembangkan.
"Ini akan jadi catatan agar ada perbaikan ke depan," kata Sandiaga.