WahanaNews.co, Jakarta - Pasar cryptocurrency memiliki volatilitas yang tinggi, dimana harga bisa naik dan turun dengan cepat. Bahkan BTC sebagai pioneer cryptocurrency dan memiliki pasar terbesar mengalami tekanan untuk bangkit.
Begitu juga dengan XRP, untuk itu kamu harus memantau harga XRP hari ini, dan waktu sebelumnya sebagai bahan riset dan analisa teknikal agar kamu bisa mendapatkan cuan, atau menghindari resiko kerugian.
Baca Juga:
Trik Anti Bangkrut, Ini 5 Langkah Cerdas Atur Keuangan di Usia 40
Di tengah pergerakan pasar yang tidak menentu, banyak yang bertanya-tanya: akanakah XRP segera mengalami lonjakan signifikan atau malah jatuh lebih dalam? Karena itulah ada beberapa analisa jangka pendek terkait proyeksi XRP pada April 2025.
Apa itu Ripple (XRP)?
Ripple merupakan perusahaan keuangan teknologi swasta yang menawarkan solusi pembayaran internasional lewat jaringan pembayaran yang dipatenkan yang dikenal sebagai Ripple Network atau RippleNet.
Baca Juga:
Krisis Keuangan Makin Parah, 70 Persen Warga RI Tak Punya Tabungan
RippleNet adalah suatu jaringan pembayaran yang dibuat berdasarkan buku besar konsensus yang disebut Buku Besar XRP atau XRPL. Ripple mendukung pengembangan buku besar XRP yang bersifat sumber terbuka.
Berbeda dari sebagian besar cryptocurrency lainnya yang ditujukan untuk pertukaran antar individu, Ripple bertujuan untuk menjembatani bank, penyedia layanan pembayaran, dan bursa aset digital, yang memungkinkan proses penyelesaian secara langsung dan mengurangi biaya transaksi.
Apa itu Buku Besar XRP?
Buku Besar XRP atau XRPL adalah buku besar terdistribusi yang bersifat sumber terbuka yang diciptakan oleh Ripple. Cryptocurrency asli dari Buku Besar XRP adalah XRP.
Berbeda dengan Bitcoin (BTC) yang mengandalkan blockchain terdistribusi dengan transaksi yang diproses dan dilindungi melalui penambangan dengan metode proof of work, transaksi XRP dikelola oleh jaringan validator yang terpercaya di dalam Buku Besar XRP.
Transaksi Ripple terdaftar secara publik dalam buku besar konsensus terdistribusi yang memiliki struktur data yang serupa dengan blockchain, di mana blok-blok data yang baru menyertakan hash dari blok sebelumnya.
Namun, cara konsensus ini berbeda dari yang terdapat di Bitcoin atau Ethereum. Sistem ini tidak memerlukan Proof of Work (PoW), sehingga tidak ada proses penambangan yang terlibat dalam XRP. Sebagai gantinya, XRP menggunakan metode konsensus yang dinamakan Algoritma Konsensus Protokol Ripple.
Keandalan XRPL dijaga oleh sekelompok node yang terpercaya. Setiap transaksi harus mendapatkan persetujuan dari mayoritas node tepercaya ini agar dapat mencapai kesepakatan dan dicatat dalam Buku Besar XRP.
Bagaimana cara mencapai konsensus tanpa penambangan?
XRPL mengaplikasikan seperangkat prinsip yang berbeda yang dikenal sebagai Ripple Consensus Protocol Algorithm atau RCPA. RCPA menjelaskan cara XRPL diatur oleh jaringan node validator Ripple yang bersifat independen.
Setiap transaksi yang terjadi dalam Ripple harus diverifikasi oleh minimal 80% dari node di jaringan. Siapa pun dapat berperan sebagai validator. Namun, Ripple memiliki sekumpulan validator yang telah diakui sebagai dapat dipercaya. Daftar dari node-node tepercaya ini disebut Daftar Node Unik atau UNL.
Siapa yang mendirikan Ripple?
Ripple dimulai pada tahun 2004 oleh Ryan Fugger, yang menciptakan versi awal Ripple yang disebut RipplePay. Pada tahun 2012, Fugger menyerahkan proyek itu kepada Jed McCaleb dan Chris Larsen, yang kemudian mendirikan OpenCoin.
Di tahun 2013, OpenCoin mengubah namanya menjadi Ripple Labs Incorporated. Pada tahun 2016, Ripple Labs resmi berganti nama menjadi Ripple. Chris saat ini menjabat sebagai Ketua Eksekutif di Ripple.
Apa yang menjadi tujuan Ripple?
1. Perantara
Banyak mata uang yang tidak dapat ditukarkan secara langsung satu sama lain. Sebagai contoh, jika kamu ingin menukar mata uang A dengan mata uang B, maka kamu perlu melalui dua langkah: mengkonversi mata uang A menjadi USD dan kemudian USD menjadi mata uang B.
Dalam situasi ini, USD berfungsi sebagai penghubung yang menghubungkan berbagai mata uang fiat dari sumber ke penerima. Di sini, XRP berperan serupa, tetapi jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan USD.
2. Pengiriman uang yang cepat
Dalam proses pengiriman uang internasional konvensional, transfer uang kamu bisa memakan waktu hingga 48 jam. Sebaliknya, waktu rata-rata transaksi menggunakan XRP hanya 4 detik.
Apakah Ripple berbeda dari Bitcoin?
- Total pasokan XRP terbatas pada 100 miliar, sedangkan Bitcoin memiliki batas pasokan sebesar 21 juta.
- Rata-rata waktu transaksi XRP adalah 4 detik, sementara Bitcoin memerlukan waktu sekitar 10 menit.
- Buku Besar XRP mampu menangani 1.500 transaksi per detik, yang membuatnya 600 kali lebih cepat dibandingkan Bitcoin, yang hanya bisa memproses sekitar 2,5 transaksi per detik.
- Meskipun XRP lebih unggul dari segi transaksi per detik, XRP memiliki mekanisme konsensus yang berbeda (dengan validator tepercaya pada Buku Besar XRP dibandingkan dengan penambang terdistribusi di Bitcoin) sehingga tidak dapat memberikan tingkat keamanan yang sama seperti Bitcoin.
- Biaya untuk setiap transaksi XRP adalah 0,001 XRP (sekitar $0,001), sedangkan biaya transaksi Bitcoin berkisar antara $0,50 hingga $1,00.
Prediksi Harga XRP April 2025
Berdasarkan CoinCodex, harga XRP diproyeksikan akan melesat menjadi Rp63.126 ($3,78) pada akhir April 2025, meningkat sekitar 76,42% dari harga saat ini. Lonjakan ini diperkirakan akan didorong oleh pola grafik bullish yang dikenal sebagai double bottom.
Namun, beberapa analis lainnya memperingatkan kemungkinan penurunan harga dalam waktu dekat. Mereka mengidentifikasi pola head and shoulders yang sering menjadi sinyal bearish. Meskipun ada potensi untuk breakout ke atas, investor harus tetap waspada terhadap risiko adanya koreksi yang tajam.
Tinjauan Jangka Pendek: Breakout atau Bearish?
Saat ini, harga XRP berada di sekitar Rp35.237 ($2,11), mengalami kenaikan sekitar 19,1% dibandingkan dengan level tertinggi minggu sebelumnya. Hal ini memberikan harapan akan kemungkinan rally jangka pendek jika tekanan beli terus bertambah.
Di dunia cryptocurrency, pola teknis menjadi perhatian utama karena sering kali menjadi indikator pergerakan yang signifikan.
Namun, ketidakpastian global seperti kebijakan tarif dari Amerika Serikat yang mempengaruhi ekonomi global dapat menyebabkan volatilitas tinggi di pasar crypto. Dalam keadaan tersebut, arah pergerakan XRP sangat tergantung pada dinamika eksternal dan sentimen pasar secara keseluruhan.
Pergerakan Harga XRP
Dilansir dari Pintu Market, harga XRP hari ini adalah Rp 33.509 dengan volume perdagangan XRP (XRP) mencapai angka sebesar Rp 262,59 triliun, yang menunjukkan peningkatan sebesar 12,11% dibandingkan satu hari sebelumnya. Sementara itu, harga tertinggi sepanjang waktu yang pernah dicapai XRP adalah US$3,40 dan harga terendah sepanjang waktu US$0,002686.
Untuk kapitalisasi pasar dari XRP (XRP) saat ini adalah US$110.562.719.554. Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan harga token dengan jumlah total token XRP yang beredar (58 Miliar token yang tersedia di pasar saat ini).
Itulah beberapa penjelasan terkait dengan Ripple atau XRP dan bagaimana pergerakan harga XRP dibulan April 2025 ini. Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
[Redaktur: Alpredo]