WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan pembekalan kepada para Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang akan bertugas di berbagai negara.
Dalam pembekalan yang digelar di Gedung Utama Kemenlu, Jakarta, pada Selasa (11/2) tersebut, Menkeu menyampaikan wawasan mengenai kondisi perekonomian global dan Indonesia, serta peran penting instrumen fiskal APBN dalam mencapai tujuan bernegara.
Baca Juga:
Bikin Negara Lain Iri, Inflasi Indonesia Paling Rendah di Dunia
Menkeu menekankan bahwa APBN merupakan instrumen penting bagi suatu negara untuk mencapai tujuannya melalui tiga fungsi utama yaitu stabilisasi, distribusi, dan alokasi. APBN berfungsi sebagai penstabil ekonomi yang dinamis dan penuh guncangan, pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, serta alokasi sumber daya secara optimal untuk dampak ekonomi yang positif.
Terkait kondisi perekonomian global, Sri Mulyani menjelaskan bahwa ekonomi dunia saat ini sedang dihadapkan pada berbagai tantangan. Ia menyoroti sektor manufaktur menjadi medan persaingan ekonomi antar negara. Meski demikian, kondisi ekonomi Indonesia relatif stabil dan berkinerja baik dengan pertumbuhan di kisaran 5%.
“Bisa tumbuh 5% stay di dalam waktu dari tahun 2021 semenjak Covid sampai sekarang itu adalah sebuah prestasi pada saat seluruh dunia melemah. Dengan pertumbuhan ini kita usahakan kualitasnya baik, pengangguran turun, kemiskinan turun,” ujar Menkeu.
Baca Juga:
PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Super Mewah, Berlaku 1 Januari 2025
Ia pun menekankan kembali pentingnya perubahan struktural seperti hilirisasi untuk memperkuat perekonomian Indonesia, serta upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, kesehatan, dan program-program sosial.
“Pertumbuhan dari 5% ke 8% harus ditopang oleh produktivitas yang lebih. Produktivitas untuk bisa mencapai pertumbuhan tinggi itu membutuhkan kualitas SDM yang bagus, jadi human capital is going to be very important,” tegasnya.
Sri Mulyani juga memaparkan mengenai Asta Cita sebagai pedoman kebijakan pemerintah, serta alokasi anggaran APBN 2025 untuk berbagai sektor prioritas seperti pendidikan, perlindungan sosial, kesehatan, ketahanan pangan, infrastruktur, dan pertahanan. Ia menyoroti beberapa program prioritas seperti makan siang bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit, dan renovasi sekolah.