WahanaNews.co, Jakarta - Mengawali tahun 2024, ekonomi Indonesia mampu tumbuh kuat dengan capaian 5,11% (yoy) pada triwulan I, serta didukung dengan tingkat inflasi bulan Mei yang masih terkendali sebesar 2,84% (yoy) dan PMI manufaktur pada bulan Mei yang masih terus ekspansif pada angka 52,1.
Indonesia ke depan mempunyai visi mencapai Indonesia Emas 2045 yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Fokus utama dari visi ini meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta penguatan infrastruktur dan teknologi.
Baca Juga:
Berhasil Naik dari Posisi 102 ke 75 di Tahun 2023, Menko Airlangga: Saya Optimis Indonesia Capai SDGs Tahun 2030
“Transformasi sektor kesehatan sendiri menjadi pilar utama dalam mendukung pencapaian visi tersebut. Masyarakat yang sehat dan produktif adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi kesejahteraan sosial yang lebih merata,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam virtual keynote speech-nya pada acara HSBC Investment Forum 2024 yang bertema “Empowering Indonesia’s 2045 Golden Vision within Helthcare Transformation” di Jakarta, Kamis (6/6).
"Indonesia Sehat" merupakan salah satu target dalam transformasi sosial menuju Indonesia Emas 2045. Melalui program ini, Pemerintah berfokus pada pembangunan sistem kesehatan yang kuat dan responsif untuk memastikan masyarakat hidup sehat dan panjang umur, dengan target stunting di bawah 5% serta eliminasi TBC dan kusta.
“Strategi utamanya meliputi penguatan tenaga medis, pengembangan layanan kesehatan hingga ke desa, peningkatan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit, serta pengendalian konsumsi produk berbahaya bagi kesehatan masyarakat,” tutur Menko Airlangga.
Baca Juga:
Bertemu Pelaku Usaha Kanada: Menko Airlangga Berkomitmen Mendorong Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Kanada
Berbagai perkembangan yang signifikan pada industri layanan kesehatan Indonesia turut mendukung layanan yang lebih efisien dan terjangkau. Peningkatan adopsi teknologi dalam layanan kesehatan, seperti telemedicine, big data, dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk diagnosis dan perawatan.
Perkembangan ini diikuti dengan upaya Pemerintah dalam dalam meningkatkan kualitas tenaga kesehatan melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.
Pemerintah terus memberikan dukungan melalui anggaran kesehatan dalam APBN sebesar Rp186,4 triliun, naik 8,1% dari tahun sebelumnya. Kebijakan ini mencakup inisiatif untuk mendorong industri farmasi, meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, serta mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).