WahanaNews.co, Singapura - Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) yang diselenggarakan pada Kamis (6/6) di Singapura merupakan momentum sangat penting dalam kerja sama regional di kawasan Indo Pasifik, sebagaimana disampaikan Deputy Prime Minister Singapura Gan Kim Yong dan US Secretary of Commerce Gina Raimondo.
Pertemuan ini menghadirkan para Menteri senior dari 14 negara mitra IPEF, yang mewakili lebih dari 40% dari ekonomi (GDP) dunia dan 28% dari perdagangan barang dan jasa secara global.
Baca Juga:
RI Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat
Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat dan mewujudkan ekonomi yang bersih, adil, dan holistik di kawasan Indo-Pasifik, sejalan dengan fokus kerja sama yang tercantum dalam 4 pilar perjanjian IPEF, yaitu pilar perdagangan, rantai pasok, ekonomi bersih dan ekonomi yang adil.
Sejak peluncuran IPEF dua tahun lalu di Tokyo, Jepang, pada setiap pertemuan yang melibatkan 14 negara anggota IPEF (Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam), telah mencapai banyak pencapaian yang signifikan.
Pada pertemuan kali ini, fokus utama adalah pada tiga dari empat pilar IPEF. Pertama, IPEF Supply Chain Agreement (Pilar II) yang bertujuan untuk memperkuat rantai pasok regional, memastikan kelancaran distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan kerjasama antarnegara.
Baca Juga:
Bangun Ekosistem Industri Semikonduktor di Indonesia, Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University
Kedua, IPEF Clean Economy Agreement (Pilar III) yang merupakan upaya mengurangi dampak lingkungan, telah ditandatangani kesepakatan terkait ekonomi bersih. Ini mencakup pengembangan teknologi ramah lingkungan dan penerapan energi terbarukan.
Ketiga, IPEF Fair Economy Agreement (Pilar IV) yang bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang adil bagi semua pihak, termasuk pekerja dan pelaku usaha. Kolaborasi dalam hal regulasi dan kebijakan ekonomi menjadi fokus utama.
Indonesia bersama mitra IPEF lainnya berkomitmen untuk melanjutkan langkah-langkah menuju ratifikasi dan implementasi kesepakatan yang telah ditandatangani. Para mitra IPEF akan terus memantau perkembangan di bawah ketiga pilar IPEF dan mengukur hasil konkret dalam pertemuan tingkat menteri berikutnya pada bulan September 2024 di Washington DC.