WahanaNews.co, Jakarta - Pemerintah terus menguatkan komitmen dalam mengembangkan ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia melalui kerja sama dengan berbagai pihak termasuk perusahaan otomotif dunia.
Pengembangan ekosistem EV sendiri terus digaungkan untuk mendukung upaya transformasi mobilitas berkelanjutan yang ramah lingkungan serta mendorong Indonesia menjadi salah satu pusat produksi kendaraan listrik.
Baca Juga:
Menko Airlangga Teken Kerja Sama Blue Economy Indonesia-RRT, Disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping
“Pemerintah juga mendorong insentif Bea Masuk impor Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai roda 4 sebesar 0% dalam bentuk Completely Built Up dan Completely Knocked Down, serta insentif PPnBM untuk KBLBB roda 4 untuk percepatan mobil listrik di Indonesia,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual dalam peluncuran brand dan produk BYD di Indonesia, Kamis (18/01).
Lebih lanjut Menko Airlangga menegaskan bahwa penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin masif. Sepanjang tahun 2023, penjualan domestik mobil listrik tercatat sebesar 17.147 unit dan ekspor mobil listrik tercatat sebesar 1.504 unit. Sementara itu, penjualan mobil hybrid tahun 2023 mencapai 54.656 unit dan ekspornya mencapai 27.710 unit.
Disamping upaya mengembangkan ekosistem EV di Indonesia, industri otomotif atau alat angkutan merupakan salah satu penyumbang besar dalam perekonomian nasional. Pertumbuhan industri alat angkutan terus positif selama sepuluh kuartal berturut dan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 7,31% (yoy) pada kuartal III tahun 2023.
Baca Juga:
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri
Industri otomotif di Indonesia didukung oleh 26 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dengan total kapasitas produksi bisa mencapai 2,35 juta unit per tahun.
Menko Airlangga menjelaskan bahwa saat ini produksi kendaraan bermotor roda empat untuk domestik mencapai sekitar 1 juta unit dan ekspor mendekati 500 ribu unit. Industri otomotif juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta tenaga kerja, mulai dari rantai pasok otomotif tier-1 sampai tier-3.
Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi BYD yang akan berinvestasi sebesar USD1,3 miliar di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 150 ribu unit per tahun dalam industri KBLBB di Indonesia. Realisasi investasi BYD di Indonesia diharapkan dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama agar produk-produk BYD dapat segera mendiversifikasi jenis mobil listrik di Indonesia.
“Tentu saya berharap bahwa ini merupakan perkuatan dari era kendaraan listrik dan ekosistem ramah lingkungan. Pemerintah juga mendorong BYD Indonesia untuk dapat meningkatkan lokal konten sehingga dapat mendorong daya saing industri dan melakukan integrasi baik backward maupun forward linkage,” pungkas Menko Airlangga. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Sabtu (20/1).
[Redaktur: JP Sianturi]