WahanaNews.co, Jakarta - Kemajuan teknologi digital yang kini terus berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat, telah memberikan dampak dan sekaligus membuka peluang ekonomi baru melalui peningkatan sektor ekonomi digital.
Dalam 2 dekade terakhir, ekonomi digital Indonesia mampu tumbuh pesat sebanyak 2 kali lipat dan saat ini menjadi yang terbesar di Kawasan ASEAN. Nilai ekonomi digital tersebut juga ditaksir mampu meningkat hingga USD133 miliar pada tahun 2025 mendatang.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Digitalisasi Jadi Kunci Percepat Pembangunan Perekonomian Nasional
Indonesia juga diharapkan mampu menjadi pemain utama dalam sektor ekonomi digital yang unggul, salah satunya dapat dilakukan dengan hilirisasi. Serupa dengan hilirisasi sektor lainnya, hilirisasi digital juga penting untuk dilakukan guna mendorong nilai tambah dan daya saing ekonomi digital di Indonesia.
“Indonesia terus menyambut baik hadirnya perusahaan teknologi global di Indonesia. Namun Bapak Presiden terus mendorong komitmen dan usaha perusahaan teknologi global, untuk ikut mendukung hilirisasi ekonomi digital kita. Agar Indonesia tidak sekadar menjadi konsumen, tapi juga produsen dan pemain yang berdaya saing,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mewakili dan menyampaikan keynote speech Presiden Joko Widodo dalam Cloud Day Indonesia 2023 di Jakarta, Selasa (26/09).
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo bahwa hingga kini Indonesia terus membuka diri terhadap investasi guna meningkatkan daya saing, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta membuka lapangan pekerjaan yang dibutuhkan di masa mendatang seperti AI Researcher, Big Data Analyst, 5G Network Engineer, dan Cyber Security Specialist.
Baca Juga:
Menko Airlangga Terima Kunjungan Gubernur Guangxi, Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Dengan besarnya potensi pasar sektor digital yang ada di Indonesia, Pemerintah berharap bahwa perusahaan teknologi yang menanamkan investasi juga dapat membuka pusat riset, melatih dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang digital, meningkatkan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, memberikan akses teknologi secara merata, serta mendukung agenda transformasi digital yang tengah digaungkan Pemerintah.
“Pemerintah terus mengundang kehadiran perusahaan teknologi, silakan datang dan berinovasi di Indonesia tetapi jangan sekadar hanya untuk berjualan, Terutama, ada yang mengambil untung dari transaksi ekonomi dan transaksi data tapi tidak punya kantor. Dengan potensi pasar sebesar Indonesia, seharusnya kantor pusat regional bisa dilakukan di Indonesia bukan di negara lain,” ujar Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi Presiden Joko Widodo terhadap Amazon Web Services yang telah berkembang pesat di Indonesia dengan meluncurkan Pusat Data Regional AWS Asia Pasifik di Jakarta yang merupakan pusat data kedua terbesar di Asia Tenggara setelah Singapura.
Pengembangan infrastruktur teknologi terutama cloud computing yang juga dilakukan oleh AWS dinilai mampu mengakselerasi kemajuan ekonomi digital, mendorong lebih banyak lahirnya usaha-usaha baru, mendorong inovasi dan pengembangan teknologi, serta menarik lebih banyak pendanaan untuk masuk ke perusahaan-perusahaan rintisan (start-up).
“Bapak Presiden mendorong teknologi cloud yang semakin terjangkau oleh semua, berikan skema khusus untuk UMKM, untuk usaha rintisan yang baru berdiri, dan untuk mempercepat hilirisasi digital,” tegas Menko Airlangga.
Menutup sambutan, Menko Airlangga menuturkan bahwa dibutuhkan penguatan kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah sebagai regulator, perusahaan penyedia teknologi, juga para inovator agar pengembangan ekonomi digital dan Artificial Intellegent dapat memberikan nilai tambah optimal untuk masyarakat Indonesia. Demikian dilansir dari laman ekingoid, Selasa (26/9).
[Redaktur: JP Sianturi]