WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan banjir tahunan di pesisir Jakarta menciptakan kerugian ekonomi hingga Rp10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depan.
“Estimasi kerugian ekonomi secara langsung akibat banjir tahunan di pesisir Jakarta mencapai Rp2,1 triliun per tahun dan dapat meningkat terus setiap tahunnya hingga mencapai Rp10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depannya,” ujar Menko Airlangga di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Baca Juga:
Indonesia Perkuat Kerja Sama Energi Bersih dan Industri Kendaraan Listrik dengan Korea Selatan
Kata Airlangga, terdapat kerugian ekonomi secara tak langsung serta potensi kehilangan kesempatan (opportunity cost) yang jauh berlipat ganda dari angka kerugian awal.
Untuk itu, pemerintah menginisiasi proyek Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Kementerian PUPR, untuk proyek di Jakarta, ada tiga tahapan atau fase pembangunan.
Baca Juga:
Kawasan Industri Terpadu Batang Sepakati MoU dengan BUMN Tiongkok dalam Kerangka Two Countries Twin Parks
Fase pertama dimulai dengan pembangunan tanggul pantai dan sungai, serta pembangunan sistem pompa dan polder di wilayah Pesisir Utara Jakarta.
Kemudian fase kedua, pembangunan tanggul laut dengan konsep terbuka (open dike) pada sisi sebelah barat pesisir utara Jakarta yang harus dikerjakan sebelum tahun 2030.
Fase ketiga, pembangunan tanggul laut pada sisi sebelah timur pesisir utara Jakarta yang harus dikerjakan sebelum tahun 2040.