WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung pengembangan program food estate di sejumlah daerah yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa.
Untuk mensukseskan program tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar rapat koordinasi di Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Menteri Basuki mengatakan, rapat kali ini bertujuan untuk menyelaraskan dan meningkatkan koordinasi pelaksanaan program bersama pengembangan food estate di beberapa daerah yang sudah dimulai. "Program food estate ini adalah program bersama antar beberapa Kementerian dan Lembaga," kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki mengatakan, saat ini Kementerian PUPR telah melakukan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan food estate di Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.
"Untuk di Sumatera Utara di Kabupaten Humbang Hasundutan, pada saat ini infrastruktur air baku (jaringan perpipaan primer dan sekunder) telah tersedia untuk lahan 1.000 ha, yang sudah siap untuk ditanami seluas 119 ha. Dari 119 ha, lahan yang sudah dimanfaatkan seluas 41,8 ha diantaranya ditanami bawang merah, bawang putih, cabai, kubis, jagung dan kentang oleh masyarakat," kata Menteri Basuki.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Selain itu, dikatakan Menteri Basuki juga telah dilakukan land clearing di kawasan Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH) seluas 72 ha (dari rencana 200 ha) serta pembangunan Fasilitas TSTH, antara lain gedung riset, mess karyawan, screen house dan infrastruktur kawasan, dengan progres 97,5% dan target selesai akhir April 2023, serta pembangunan Jalan Akses TSTH sepanjang 14,3 km, jalan akses food estate 8 km dan 2 jembatan.
"Kemudian food estate di Kalimantan Tengah. Pada tahun 2021 Pemerintah merencanakan pengembangan food estate seluas 43.000 ha. Kementerian PUPR telah mendukung penyediaan infrastruktur berupa jaringan irigasi rawa di Blok A seluas 43.000 ha," kata Menteri Basuki.
Dijelaskan Menteri Basuki, penyediaan infrastruktur jaringan irigasi tersebut terdiri dari pekerjaan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi rawa sepanjang 2.195 km, pembangunan pintu dan jembatan sejumlah 178 unit pintu air dan 60 unit box culvert, dan pembangunan serta rehabilitasi Pintu Air DIR Dadahup Tahap 2 (SYC) berupa pembangunan 1 pintu air primer, pembangunan 4 pintu air tersier, pembangunan 9 box culvert dan rehabilitasi 3 pintu air primer.