WahanaNews.co | Sistem dan alat pertanian modern berbasis teknologi menjadi salah satu penentu tercapainya target produksi pangan masa mendatang.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, tahun ini, inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia.
Baca Juga:
Tegas! Mentan Amran Copot Jabatan Pegawai Kementan karena Korupsi
Karena itu, kedepannya kerja-kerja kementan harus fokus pada pemenuhan pangan secara merata. Diantaranya dengan meningkatkan produksi melalui penyediaan benih unggul, penggunaan teknologi dan penguatan sumber daya manusia.
"Saya ingin mengajak untuk menyelamatkan Indonesia agar tidak terjadi gejolak pangan. Kita harus menyelamatkan pangan kita agar tidak terjadi krisis seperti yang dikatakan badan pangan dunia," kata Syahrul.
Adapun, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pertanian tidak lagi berfokus untuk menjadi produsen pangan. Namun, juga dapat menjadi sumber mata pencaharian yang menguntungkan bagi tenaga kerja sektor pertanian.
Baca Juga:
Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian
“Pertanian harus menjadi bisnis. Pertanian itu harus sustainable dan menarik. Pertanian tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri tetapi harus bisa menghasilkan uang,” ujar Dedi.
Karena pentingnya hal tersebut, salah satu UPT BPPSDMP Kementerian Pertanian, BBPKH Cinagara, menyelenggarakan Bertani on Cloud (BOC) volume 191, pada Kamis, 21 Juli 2022 dengan tema Sumber Bahan Pangan Lokal Berbasis Ubi Kayu.
BOC dilaksanakan di P4S Putri 21 Dusun Sumberjo RT 26 RW 04, Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul DIY. Acara di buka secara online oleh Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, dan dihadiri secara offline oleh Kepala BBPKH Cinagara Wasis Sarjono, Kepala Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Gunungkidul Rismiadi, Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari.