WahanaNews.co | Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang keluar Indonesia mencapai Rp 9,95 triliun sepanjang 9 sampai 12 Januari 2023.
Direktur Eksekutif Informasi BI Erwin Haryono mengungkapkan modal asing yang keluar berasal dari beli neto Rp12,36 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan jual neto Rp2,42 triliun di pasar saham.
Baca Juga:
BPS: Ikan Layang dan Bawang Merah Sumbang Inflasi Tertinggi September 2024, 0,18 Persen
"Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 12 Januari 2023, nonresiden beli neto Rp16,31 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp5,32 triliun di pasar saham," terang Erwin melalui keterangan resmi, Jumat (13/1).
Kemudian, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 86,82 basis poin (bps) per 12 Januari 2023 dari 92,63 bps per 6 Januari 2023.
Selanjutnya, inflasi berdasarkan survei pemantauan harga sampai dengan minggu ke-2 Januari 2023 diperkirakan 0,41 persen (mtm).
Baca Juga:
Dalam Kardus Mie, Staf Harvey Moeis Mengaku Pernah Terima Rp600 Juta
Komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan minggu kedua yaitu cabai rawit sebesar 0,07 persen, cabai merah 0,06 persen, bawang merang 0,05 persen, beras 0,04 persen, rokok kretek dengan filter 0,03 persen, emas perhiasan 0,02 persen.
Kemudian bawang putih, kangkung, tahu mentah, daging ayam ras, bayam, nasi dengan lauk, rokok kretek dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, melansir dari CNN Indonesia, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu bensin sebesar 0,06 persen, telur ayam ras, angkutan udara masing-masing 0,03 persen, dan tomat 0,01 persen.