WahanaNews.co | Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, membeberkan dampak Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari sisi ekonomi maupun sosial.
Sejak tahun 2005 hingga 2021, Pemerintah telah memberikan PMN sebesar Rp 369,17 triliun, yang terdiri atas fresh money, yaitu injeksi dana secara langsung.
Baca Juga:
Legislator Ini Sebut PMN PLN Dapat Beri Akses Kelistrikan Merata di Daerah 3T
PMN itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) ke BUMN sebesar Rp 350,19 triliun, dan non-tunai sebesar Rp 18,98 triliun.
“Dampak dari investasi Pemerintah kalau kita lihat juga dari sisi ekonomi maupun sosial, kami minta supaya kita juga bisa akuntabel sama seperti APBN," kata Sri Mulyani dalam keterangannya, Senin (29/8/2022).
Ani, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan, terdapat enam sektor yang memperoleh dampak signifikan.
Baca Juga:
DPR Apresiasi PLN Realisasikan PMN Untuk Program Listrik Desa
Pertama, terhadap infrastruktur sebagai sektor terbesar yang mendapatkan PMN.
"Menyebabkan pengurangan biaya logistik, rata-rata EIRR (Economic Internal Rate of Return) pada 30 proyek infrastruktur 21,05 persen, membuka lapangan kerja, dan menciptakan nilai tambah ekonomi baik jalan, transportasi, maupun kawasan," jelasnya.
Untuk dampak kedua, dapat dirasakan pada sektor energi.