WahanaNews.co | PT PLN (Persero) menambah pasokan listrik dari energi bersih di wilayah Jawa Timur dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga MiniHidro (PLTM) Kanzy. Pengoperasian green power plant yang berada di Pasuruan ini pun menambah deretan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi 16 dari total 32 pembangkit yang ada di Jawa Timur.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan langkah yang dilakukan PLN ini selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Baca Juga:
Awal tahun 2024, PLN Operasikan Dua Unit PLTM Berkapasitas 3,5 MW di Lampung
“PLN terus mendukung upaya mengurangi emisi karbon salah satunya dengan menggenjot pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan. Beroperasinya PLTM Kanzy ini akan menyuplai listrik ke 10 ribu lebih pelanggan dengan kapasitas daya sebesar 2 x 1,25 Megawatt (MW),” terang Darmawan.
Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Lasiran mengatakan saat ini kelistrikan di Jawa Timur disupport dari berbagai pembangkit EBT di antaranya PLTM dan akan bertambah lagi ke depannya.
"Saat ini sistem kelistrikan Jawa Timur disuplai 5 PLTM yang dikelola sendiri maupun yang berasal dari Independent Power Producer (IPP) di antaranya yakni PLTM Lodagung kapasitas 2 x 0,65 MW, PLTM Taman Asri 1,17 MW, PLTM Ampel Gading 2 x 5 MW, PLTM Sampean Baru 1,85 MW, dan yang baru Comissioning Operation Date (COD) ada PLTM Kanzy ini," kata Lasiran.
Baca Juga:
Awali 2024, PLN Operasikan Dua Unit PLTM Kapasitas 3,5 MW di Lampung, Langkah Kebut Bauran Energi
Lasiran menjelaskan, daerah Jawa Timur memiliki potensi aliran air melimpah yang bisa dimanfaatkan sebagai PLTM. Untuk itu, PLTM menjadi pilihan utama dalam mendukung kebutuhan listrik masyarakat.
Dirinya mengatakan, untuk menambah bauran energi terbarukan, pada tahun ini PLN tengah dalam proses konstruksi PLTM Sumber Arum 2 berkapasitas 3 MW dan PLTM Bayu berkapasitas 3,6 MW di Banyuwangi.
"PLN pun melakukan kajian untuk potensi pengembangan EBT di Jawa Timur. Pengembangan EBT dirancang dengan tetap mempertimbangkan supply and demand, potensi energi terbarukan setempat, keekonomian, keandalan, ketahanan dan kesinambungan sistem energi nasional," kata Lasiran.