"Specialty Coffe Expo 2023 merupakan salah satu sarana dalam memperkuat pencitraan jenama (branding) kopi specialty Indonesia sebagai salah satu kopi terbaik dunia di pasar AS dengan melibatkan para pemain kopi, termasuk kelompok tani dan UMKM,” jelas Wijayanto.
Keikutsertaan Indonesia pada SCE 2023 merupakan kerja sama para perwakilan dagang Indonesia di AS, yaitu Atase Perdagangan Washington DC, Indonesian Traden Promotion Center (ITPC) Los
Angeles, ITPC Chicago, dan Konsulat Jenderal Repulik Indonesia (KJRI) San Fransisco.
Baca Juga:
Mendag Tanamkan Cinta Produk Dalam Negeri ke Mahasiswa Melalui GASPOL Goes to Campus di UMY
Para perwakilan dagang tersebut turut menggandeng Bank Indonesia New York, BRI New York, Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Kementerian Pertanian melalui Atase Pertanian KBRI Washington DC.
Peresmian Paviliun Indonesia dilakukan bersama oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia New York Decymus, Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat Noneng, Konsul Ekonomi KJRI San FransiscoNugroho, Atase Perdagangan Washington DC Wijayanto, Atase Pertanian KBRI Washington DC Danang Budi Santoso, Kepala ITPC Los Angeles Aldila Tjahjasari, Kepala ITPC Chicago Iska Huberta Sinurat, serta Ketua SCAI Daryanto.
Menurut Wijayanto, SCE 2023 menjadi platform dalam mempromosikan kopi Indonesia yang mempunyai kualitas lebih baik dari pesaing dan perlu terus dipertahankan dengan baik.
Baca Juga:
Lepas Mahasiswa KKN UGM, Mendag Busan: Mahasiswa Bisa Jadi Enabler UMKM di Daerah
“Untuk terus melibatkan UMKM, ke depannya para perwakilan perdagangan RI di AS perlu memperhatikan kapasitas dan pengembangan produk UMKM. Tujuannya agar produk pelaku UMKM dapat memenuhi permintaan pasar AS,” jelasnya.
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani mengungkapkan, keikutsertaan Indonesia pada SCE 2023 merupakan upaya meningkatkan dan mempertahankan ekspor nonmigas produk Indonesia dengan memenuhi standar yang ditetapkan pasar AS, seperti perdagangan adil (fair trade) dan keberlanjutan (sustainability).
Sementara itu, Kadis Disperindag Jabar Noneng menyatakan, Provinsi Jawa Barat turut berkontribusi dalam menggiatkan industri dan ekspor kopi Indonesia ke AS.